Dinamika Perlawanan Petani Terhadap Revolusi Hijau di Subak Susuan Karangasem, Bali


Oleh : Drs. I Wayan Tagel Eddy, M.S.
dibuat pada : 2017
Fakultas/Jurusan : Fakultas Ilmu Budaya/Kajian Budaya

Kata Kunci :
dinamika, masyarakat sipil, petani subsisten, perlawanan, revolusi hijau, degradasi.

Abstrak :
ABSTRAK Petani Subak Susuan Karangasem dalam awal sejarahnya dikenal sebagai petani subsisten. Mereka menanam berbagai jenis tanaman pangan sebatas untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari. Untuk tujuan itu ditanam berbagai jenis biji-bijian, padi, jagung serta macam tanaman sayur-sayuran. Masyarakat petani semacam ini belum membentuk struktur masyarakat yang ketat. Keadaan menjadi berubah ketika jumlah penduduk semakin bertambah, kebutuhan keluarga petani sedikit demi sedikit mengalami pergeseran. Selama dua dekade terakhir ini telah terjadi perubahan-perubahan besar di lingkungan petani, baik perubahan struktur maupun kultural. Perubahan-perubahan besar itu terjadi sebagai akibat dari proses pembangunan atau modernisasi yang dilancarkan oleh pemerintah di pedesaan Indonesia termasuk di Subak Susuan Karangasem. ‖Revolusi hijau‖ (Green Revolution) yang mengawali proses pembangunan pedesaan tahun 1960-an, merupakan salah satu faktor penting yang telah membawa percepatan proses transformasi struktural di pedesaan Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimana dinamika bentuk perlawanan petani terhadap revolusi hijau di Subak Susuan Karangasem Bali?; (2) ideologi apa yang ada di balik dinamika perlawanan petani terhadap revolusi hijau? (3) apa implikasi dinamika perlawanan petani itu bagi kehidupan petani di Subak Susuan Karangasem khususnya, dan pemerintah Karangasem umumnya.? Sebagai peneliti dengan sumber data berupa data lapangan, maka penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data melalui wawancara dilengkapi dengan dokumen. Tehnik analisis data bersifat deskriptif analisis. Teori yang digunakan adalah teori hegemoni, teori diskursus kuasa/ pengetahuan, dan teori tindakan komunikatif Teori hegemoni digunakan untuk membedah seluruh analisis yang dibantu oleh teori diskursus kuasa/pengetahuan. Teori tindakan komunikatif dipergunakan untuk membedah permasalahan implikasi dinamika perlawanan yang ada di tengah masyarakat berdasarkan tanggapan/ respons pembaca. Hasil pembahasan mengenai dinamika bentuk perlawanan petani Subak Susuan jika dikaji dari aspek cultural studies memperlihatkan bentuk (1) kepura-puraan, (2) terbuka (unjuk rasa/menentang) sebagai wujud counter hegemony petani kepada kebijakan pemerintah. Terbuka merupakan sikap perlawanan yang frontal terhadap ketidakadilan, kekerasan dan kesewenang-wenangan. Makna perlawanan petani Subak Susuan sebagai kontrol sosial terhadap kebijakan pemerintah yang cenderung merugikan petani, sehingga bisa tercipta masyarakat sipil (civil society), sebagai pengontrol dan pembela masyarakat yang terpinggirkan

File :
Cover , Lembar Pengesahan , Daftar Isi, Abstrak, BAB I , BAB II , BAB III , BAB IV , BAB V , Daftar Pustaka , Halaman belakang lainnya