Tradisi Lisan Bakayat Artikulasi Nilai Religius dan Wacana Sosial Masyarakat Sasak di Lombok


Oleh : I Made Suyasa
dibuat pada : 2016
Fakultas/Jurusan : Fakultas Ilmu Budaya/Ilmu Linguistik

Kata Kunci :
teks, tradisi lisan, artikulasi, bakayat, masyarakat Sasak.

Abstrak :
ABSTRAK TRADISI LISAN BAKAYAT ARTIKULASI NILAI RELIGIUS DAN WACANA SOSIAL MASYARAKAT SASAK DI LOMBOK Penelitian ini menganalisis teks tradisi lisan bakayat pada masyarakat Sasak di Lombok. Tradisi tersebut merupakan pelengkap dari ritual adat dan keagamaan yang masih hidup dan berkembang sampai sekarang di kalangan masyarakat Sasak Islam waktu lima. Arus kemajuan teknologi, budaya global, serta masuknya berbagai paham atau mazhab Islam ke Lombok mengakibatkan tradisi ini terancam kelestariannya dan tidak diminati lagi oleh sebagian besar etnik Sasak khususnya para generasi muda. Gambaran di atas menjadi salah satu yang melatarbelakangi penelitian ini dilakukan, mengingat tradisi tersebut sampai saat ini belum ada yang meneliti secara mendalam. Penelitian ini difokuskan pada struktur, artikulasi nilai religius dan wacana sosial, fungsi, dan makna teks bakayat pada masyarakat Sasak. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik, dimana data dianalisis secara kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori wacana, teori artikulasi, teori fungsi, dan teori semiotik. Hasil kajian penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut, wacana teks bakayat adalah artikulasi pelisanan teks tulis yang bergaya sastra dengan karakteristik struktur naratif. Struktur teks bakayat dilihat dari, narasi, irama,dan gaya penceritaan. Narasi dalam teks bakayat terdiri dari episode-episode, dimana episode yang dipilih berdasarkan keperluan ritual dan keinginan penanggap. Irama dalam penceritaan, menggambarkan suasana hati yang disampaikan dengan alunan irama tembang sesuai dengan alur ceritanya. Penceritaan dengan irama tembang khas bakayat dan pesasakan diikuti dengan nyarup dan cerek. Dalam gaya penceritaan, tukang cerite bertindak mewakili tokoh dan sebagai narator (implied author) yang menggambarkan peristiwa yang berlatar belakang budaya masyarakat Sasak. Artikulasi teks bakayat Sasak merupakan bentuk pemaknaan baru. Artikulasi nilai religius dan wacana sosial KNY dalam teks bakayat terdiri dari, pelisanan teks dengan menggunakan tembang khas Sasak; penerjemahan yang disertai penafsiran atau ulasan merupakan artikulasi bentuk pemaknaan dalam bahasa Sasak. Setiap pertunjukan merupakan pemaknaan baru terhadap teks, yakni pemaknaan dominan, negosiasi, ambiguitas, dan penolakan. Bakayat dalam mengemban fungsi manifes dan laten, ternyata mengalami pergeseran fungsi. Fungsi manifest bakayat Sasak adalah fungsi media dakwah, sedangkan fungsi laten meliputi fungsi media edukasi, sosial ekonomi, dan adat-istiadat. Pergeseran fungsi yakni media hiburan yang menggambarkan fungsi identitas sosial, kearifan lokal, dan kegiatan lomba. Berdasarkan konteks sosial budaya bakayat menyiratkan makna religius, historis, politik, estetik, dan sosial.

File :
Cover , Lembar Pengesahan , Daftar Isi, Abstrak, BAB I , BAB II , BAB III , BAB IV , BAB V , Daftar Pustaka , Halaman belakang lainnya