PEMODELAN FARMAKOKINETIK POPULASI RIFAMPISIN PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU BARU RAWAT JALAN USIA DEWASA


Oleh : Dra. Ida Ayu Alit Widhiartini, Apt, M.Si
dibuat pada : 2018
Fakultas/Jurusan : Fakultas Kedokteran/Ilmu Kedokteran

Kata Kunci :
rifampisin,pemodelan farmakokinetik populasi, Ka, Ke, Vd, nonparametrik, NPAG

Abstrak :
PEMODELAN FARMAKOKINETIK POPULASI RIFAMPISIN PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU BARU RAWAT JALAN USIA DEWASA Variabilitas farmakokinetik rifampisin telah dikaitkan dengan kegagalan terapi dan resistensi rifampisin akibat kadar suboptimal dan efek obat yang tidak diinginkan setelah mengkonsumsi antituberkulosis oral. Individualisasi menjadi pertimbangan penting untuk terapi Tuberkulosis. Pendekatan Bayesian telah dinyatakan dapat memberikan ketepatan dalam individualisasi dosis. Individualisasi dosis tersebut memerlukan pemodelan untuk mengidentifikasi dan mengkuantifikasi variabilitas farmakokinetik individu. Pemodelan farmakokinetik populasi ditujukan untuk mengembangkan pemodelan farmakokinetik populasi rifampisin menggunakan pendekatan nonparametrik dan mengevaluasi ketepatan prediksi kadar plasma individu yang dihasilkan. Pemodelan farmakokinetik dilakukan terhadap 30 orang subjek penderita Tuberkulosis paru baru rawat jalan yang direkrut dari puskesmas di daerah Denpasar dan sekitarnya dan RS Sanglah Denpasar, dengan usia 19-56 tahun menggunakan 1-3 kadar plasma yang diambil pada jam ke 0, 2 dan atau 6, pada hari ke sepuluh setelah mengkonsumsi obat RHZE 4FDC peroral sesuai dosis yang direkomendasikan. Pemodelan dilakukan dengan kompartemen satu menggunakan NPAG pada program Pmetrics® LAPK USC. Model dievaluasi dari deskripsi variabilitas farmakokinetik populasi dan ketepatan prediksi kadar berdasarkan bias dan presisi plot kadar prediksi vs kadar observasi serta ketepatan kesalahan residual vs konsentrasi dan waktu sampling dengan uji statistik Shapiro Wilk pada p= 0,05. Hasil pemodelan menyatakan adanya variabilitas farmakokinetik yang luas, ditunjukkan oleh adanya dispersi distribusi fungsi densitas peluang marjinal, diskrepansi nilai mean (SD) dan koefisien variasi (CV%) tetapan laju absorpsi (Ka): 0,279±0,162/jam dan 58,3%, tetapan laju eliminasi (Ke): 0,476 ±0,197/jam dan 42,2%, volume distribusi (Vd): 23,409±8,726 L dan 37,2%. Pemodelan farmakokinetik populasi rifampisin yang diintegrasikan dengan pendekatan adaptive Bayesian menghasilkan ketepatan prediksi kadar plasma individu yang lebih baik, ditunjukkan oleh nilai bias dan presisi masing-masing plot kadar prediksi (Cpred) vs kadar observasi (Cobs pada penggunaan nilai posterior Bayesian mean individu dibandingkan posterior Bayesian median individu. Bias populasi mean lebih kecil dibandingkan populasi median, yaitu bias: -0,0467< -0,2078 dan presisi 0,917<0,9959. Hasil uji ketepatan residual (weighted residual error (pred-obs)) vs kadar, weighted residual error vs waktu pada grafik prediksi yang diperluas terhadap kadar dan waktu berdistribusi normal pada penggunaan data populasi dengan hasil mean (SD) 4,63(13,35) (p=0,008), terhadap individual mean -0,21 (p: 0,017). Model farmakokinetik populasi yang dihasilkan pada penelitian ini membuktikan adanya variabilitas farmakokinetik yang luas pada parameter farmakokinetik Ka, Ke, dan Vd. Nilai parameter farmakokinetik populasi menggunakan nilai mean dapat memberikan hasil prediksi yang ditunjukkan dengan kedekatan hasil prediksi dan observasi kadar serta waktu sampling individual. Model farmakokinetik yang dihasilkan dapat diterapkan pada populasi individu terkait dan selanjutnya disarankan untuk diujikan dengan subjek lain untuk menghasilkan model farmakokinetik populasi rifampisin yang diperlukan untuk individualisasi regimen dosis

File :
, Cover , Lembar Pengesahan , Daftar Isi, Abstrak, BAB I , BAB II , BAB III , BAB IV , BAB V , Daftar Pustaka Halaman belakang lainnya ,