Model Pembelajaran Bahasa Inggris Berpendekatan Pragmatik di PT Vokasi


Oleh : I Made Rai Jaya Widanta, S.S., M.Hum.
dibuat pada : 2017
Fakultas/Jurusan : Fakultas Ilmu Budaya/Ilmu Linguistik

Kata Kunci :
pengembangan, model pembelajaran Bahasa Inggris, pragmatik, perguruan tinggi vokasi, koteks perhotelan

Abstrak :
Penelitian di bidang pembelajaran ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran bahasa Inggris berpendekatan pragmatik di perguruan tinggi (PT) vokasi pariwisata. Secara khusus, penelitian ini difokuskan untuk mengkaji, empat hal, yaitu (1) kondisi pembelajaran saat ini di PT vokasi; (2) pengembangan model pembelajaran bahasa Inggris berpendekatan pragmatik untuk PT vokasi; dan (3) pengukuran kompetensi pragmatik partisipan penelitian setelah diberikan pembelajaran dengan model; dan (4) mengukur efektivitas model pembelajaran yang dikembangkan. Penelitian pengembangan ini menggunakan rancangan pengembangan (research & Development) yang dikemukakan oleh Dick & Carey (1990) yang kemudian dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan. Partisipan penelitian ini adalah 23 mahasiswa jurusan pariwisata Politeknik Negeri Bali yang dipilih berdasarkan purpossive sampling. Data yang digunakan penelitian ini adalah: (1) kondisi pembelajaran saat ini di PT vokasi, (2) perilaku atau karakteristik awal mahasiswa, (3) hasil tes akhir mahasiswa. Teori yang mendasari penelitian ini (grand theory) adalah teori Noticing Hypothesis. Teori ini menyatakan bahwa input tidak akan menjadi intake dalam suatu aktivitas pedagogis jika tidak diperhatikan dan dimasukkan ke dalam benak (noticed) (Scmhidt, 1990, 2001). Teori ini diuji validitasnya dengan melakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran dengan pendekatan pragmatik. Teori-teori pragmatik digunakan dalam beberapa tahapan dalam pengembangan seperti membuat kartu oral role play (teori sosiokultural oleh Brown & Levinson:1987), penentuan tindak tutur request dan refusal (menggunakan teori Tindak Tutur, Searle:1977 dan model seleksi exemplar generation oleh Rose, 2000), pengembangan model pembelajaran (menggunakan teori pembelajaran pragmatik, Stern,1992; Kasper, 1999; Ortega, 2000; Safont-Jorda, 2004). Data tuturan request dan refusal bahasa Inggris dianalisis dengan teori linguistik. Data perilaku awal (T1) dan data T2 partisipan penelitian dikaji dengan menggunakan statistik inferensial menggunakan paired sample t-test dan statistik deskriptif. Model yang dikembangankan ini meliputi kartu oral role play untuk mengetes kompetensi pragmatik peserta (T1 dan T2), rubrik penilaian untuk menilai kompetensi pragmatik peserta, sintak pembelajaran, serta buku ajar bahasa Inggris berpendekatan pragmatik. Rubrik penilaian dikembangkan dengan berpedoman pada cakupan kartu oral role play dan dengan menggunakan 0-4 skala likert. Buku ajar bahasa Inggris berpendekatan pragmatik dikembangkan paling akhir. Buku ajar didisain untuk pembelajaran selama satu semester. Sebelum digunakan, ketiga insrtumen ini divalidasi oleh responden ahli isi dan disain. Pembelajaran bahasa Inggris dilakukan setelah peserta penelitian diberikan T1. T2 diberikan kepada peserta penelitian setelah pembelajaran. Hasil T1 dan T2 kemudian dinilai oleh seorang penutur asli berdasarkan rubrik penilaian. Hasil T1 dan T2 dianalisis dengan menggunakan t-test. Hasil analisis menunjukkan bahwa peningkatan rata-rata T1 dan T2 adalah signifikan. Hasil analisis terhadap data menunjukkan bahwa: (1) kondisi pembelajaran bahasa Inggris saat ini masih belum memadai; (2) model pembelajaran yang dikembangkan mampu merespon kelemahan pembelajaran saat ini; (3) kompetensi pragmatik partisipan penelitian menigkat signifikan setelah implementasi pembelajaran, hal ini dibuktikan oleh kemampuan produksi tindak tutur partisipan penelitian; dan (4) model pembelajaran pragmatik bahasa Inggris berpendekatan pragmatik efektif terbukti dari hasil T1 dan T2 mereka.

File :
Cover , Lembar Pengesahan , Daftar Isi, Abstrak, BAB I , BAB II , BAB III , BAB IV , BAB V , Daftar Pustaka , Halaman belakang lainnya