Penerjemahan Kalimat Bermarkah dalam Buku The Intelligent Investor dari Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia


Oleh : Ni Wayan Suastini, S.S., M.Hum.
dibuat pada : 2018
Fakultas/Jurusan : Fakultas Ilmu Budaya/Ilmu Linguistik

Kata Kunci :
kalimat bermarkah, penerjemahan, tematisasi

Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap fenomena kebahasaan pada penerjemahan kalimat bermarkah dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Penelitian ini mencakup tiga fokus utama, yaitu (1) tipe-tipe kalimat bermarkah bahasa Inggris yang terdapat pada buku The Intelligent Investor, (2) pergeseran dan skewing dalam menerjemahkan kalimat bermarkah bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia, (3) perbandingan struktur tematisasi kalimat bermarkah bahasa Inggris dan hasil terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Teori-teori yang diterapkan adalah teori tentang Pergeseran (Translation Shift) oleh Catford (1965), Teori Kesepadanan oleh Baker (1992), teori Skewing oleh Larson (1998) dan Struktur Tematisasi yang dianalisis menggunakan teori Systemic Functional Grammar oleh Halliday (1985). Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif. Data dari penelitian ini diperoleh dari buku The Intelligent Investor dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian terdapat empat jenis kalimat bermarkah yang ditemukan dalam data, yaitu kalimat pasif, kalimat eksistensial, kalimat it-cleft dan kalimat pseudo-cleft. Penerjemahan kemasan gramatikal setiap kalimat memiliki variasi sebagai berikut, (1) kalimat pasif bahasa Inggris didominasi oleh bentuk pasif dalam bahasa Indonesia, (2) kalimat eksistensial diterjemahkan ke dalam struktur inversi dengan dominasi penggunaan verba eksistensial ada dan terdapat di awal kalimat, (3) kalimat it-cleft diterjemahkan dalam dua variasi struktur kalimat, yaitu kalimat inversi dan kalimat deklaratif, wujud terjemahan ini merupakan hasil inversi padanan subjek nosional yang terdapat pada kalimat it-cleft dengan mengubah bentuk frasa atau mempertahankannya. Struktur kalimat bahasa Indonesia juga memiliki wujud pemfokusan informasi melalui struktur terbelah. (4) Kalimat pseudo-cleft dimarkahi dengan klausa what bentuk ini dipadankan dengan tiga bentuk kalimat yang berbeda, yaitu struktur terbelah yang dimarkahi oleh pronominal penanya apa, klausa relatif yang dan kalimat deklaratif. Setiap bentuk kalimat bermarkah memiliki struktur tematisasi yang berbeda-beda, yaitu (1) elemen fraPenelitian ini bertujuan untuk mengungkap fenomena kebahasaan pada penerjemahan kalimat bermarkah dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Penelitian ini mencakup tiga fokus utama, yaitu (1) tipe-tipe kalimat bermarkah bahasa Inggris yang terdapat pada buku The Intelligent Investor, (2) pergeseran dan skewing dalam menerjemahkan kalimat bermarkah bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia, (3) perbandingan struktur tematisasi kalimat bermarkah bahasa Inggris dan hasil terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Teori-teori yang diterapkan adalah teori tentang Pergeseran (Translation Shift) oleh Catford (1965), Teori Kesepadanan oleh Baker (1992), teori Skewing oleh Larson (1998) dan Struktur Tematisasi yang dianalisis menggunakan teori Systemic Functional Grammar oleh Halliday (1985). Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif. Data dari penelitian ini diperoleh dari buku The Intelligent Investor dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian terdapat empat jenis kalimat bermarkah yang ditemukan dalam data, yaitu kalimat pasif, kalimat eksistensial, kalimat it-cleft dan kalimat pseudo-cleft. Penerjemahan kemasan gramatikal setiap kalimat memiliki variasi sebagai berikut, (1) kalimat pasif bahasa Inggris didominasi oleh bentuk pasif dalam bahasa Indonesia, (2) kalimat eksistensial diterjemahkan ke dalam struktur inversi dengan dominasi penggunaan verba eksistensial ada dan terdapat di awal kalimat, (3) kalimat it-cleft diterjemahkan dalam dua variasi struktur kalimat, yaitu kalimat inversi dan kalimat deklaratif, wujud terjemahan ini merupakan hasil inversi padanan subjek nosional yang terdapat pada kalimat it-cleft dengan mengubah bentuk frasa atau mempertahankannya. Struktur kalimat bahasa Indonesia juga memiliki wujud pemfokusan informasi melalui struktur terbelah. (4) Kalimat pseudo-cleft dimarkahi dengan klausa what bentuk ini dipadankan dengan tiga bentuk kalimat yang berbeda, yaitu struktur terbelah yang dimarkahi oleh pronominal penanya apa, klausa relatif yang dan kalimat deklaratif. Setiap bentuk kalimat bermarkah memiliki struktur tematisasi yang berbeda-beda, yaitu (1) elemen frasa nomina di awal kalimat pasif berperan sebagai titik tolak pesan atau tema, elemen yang mengikutinya, yaitu frasa verba dan frasa nomina yang hadir setelahnya adalah elemen kalimat yang mengandung informasi baru atau rema. Bahasa Indonesia juga memiliki bentuk kalimat pasif yang pola urutannya mengikuti pola kalimat Bsu, walaupun pemarkah pasif yang terdapat pada kedua bahasa berbeda, bentuk struktur tematisasi kalimat Bsa menyerupai struktur tematisasi kalimat pasif bahasa Inggris. (2) Kalimat eksistensial memiliki elemen there di awal kalimat dan diikuti dengan kopula be, yang berperan sebagai titik tolak pesan atau tema, subjek nosional dan expansion adverbial yang mengikutinya adalah rema dari kalimat tersebut. Terjemahan kalimat eksistensial didominasi oleh bentuk inversi dengan pengedepanan verba eksistensial di awal kalimat sebagai tema dari kalimat tersebut dan elemen subjek nosional dan frasa yang mengikutinya adalah rema dari kalimat Bsa. (3) kalimat It-cleft memiliki pronomina it kopula be dan konstituen cleft merupakan tema dari kalimat dan klausa cleft yang mengikutinya adalah rema kalimat. Hasil terjemahan kalimat ini dalam bentuk deklaratif dan inversi. Kalimat deklaratif maupun inversi terbentuk melalui pengedepanan konstituen cleft atau subjek nosional yang berperan sebagai tema kalimat, dan elemen yang mengikutinya adalah rema kalimat. (5) Kalimat pseudo-cleft merupakan perwujudan dari transformasi, yaitu pemindahan konstituen kalimat kanonik ke bagian akhir kalimat pseudo-cleft dan didahului dengan konstruksi identifikasi seperti “what X do is..”. Elemen kalimat kanonik yang dipindahkan ke akhir kalimat berperan sebagai rema atau mengandung informasi rema. Kalimat ini diterjemahkan ke dalam bentuk kalimat terbelah dalam bahasa Indonesia dengan tujuan membangun struktur informasi yang juga terdiri atas informasi lama dan informasi baru. sa nomina di awal kalimat pasif berperan sebagai titik tolak pesan atau tema, elemen yang mengikutinya, yaitu frasa verba dan frasa nomina yang hadir setelahnya adalah elemen kalimat yang mengandung informasi baru atau rema. Bahasa Indonesia juga memiliki bentuk kalimat pasif yang pola urutannya mengikuti pola kalimat Bsu, walaupun pemarkah pasif yang terdapat pada kedua bahasa berbeda, bentuk struktur tematisasi kalimat Bsa menyerupai struktur tematisasi kalimat pasif bahasa Inggris. (2) Kalimat eksistensial memiliki elemen there di awal kalimat dan diikuti dengan kopula be, yang berperan sebagai titik tolak pesan atau tema, subjek nosional dan expansion adverbial yang mengikutinya adalah rema dari kalimat tersebut. Terjemahan kalimat eksistensial didominasi oleh bentuk inversi dengan pengedepanan verba eksistensial di awal kalimat sebagai tema dari kalimat tersebut dan elemen subjek nosional dan frasa yang mengikutinya adalah rema dari kalimat Bsa. (3) kalimat It-cleft memiliki pronomina it kopula be dan konstituen cleft merupakan tema dari kalimat dan klausa cleft yang mengikutinya adalah rema kalimat. Hasil terjemahan kalimat ini dalam bentuk deklaratif dan inversi. Kalimat deklaratif maupun inversi terbentuk melalui pengedepanan konstituen cleft atau subjek nosional yang berperan sebagai tema kalimat, dan elemen yang mengikutinya adalah rema kalimat. (5) Kalimat pseudo-cleft merupakan perwujudan dari transformasi, yaitu pemindahan konstituen kalimat kanonik ke bagian akhir kalimat pseudo-cleft dan didahului dengan konstruksi identifikasi seperti “what X do is..”. Elemen kalimat kanonik yang dipindahkan ke akhir kalimat berperan sebagai rema atau mengandung informasi rema. Kalimat ini diterjemahkan ke dalam bentuk kalimat terbelah dalam bahasa Indonesia dengan tujuan membangun struktur informasi yang juga terdiri atas informasi lama dan informasi baru.

File :
Cover , Lembar Pengesahan , Daftar Isi, Abstrak, BAB I , BAB II , BAB III , BAB IV , BAB V , Daftar Pustaka , Halaman belakang lainnya