Morfologi Bahasa Rote Dialek Dengka: Kajian Morfologi Generatif


Oleh : Efron Erwin Yohanis Loe, S.S., M.Hum.
dibuat pada : 2017
Fakultas/Jurusan : Fakultas Ilmu Budaya/Ilmu Linguistik

Kata Kunci :
Proses Morfologis, Bahasa Rote, Dialek Dengka

Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan menjelaskan proses morfologis bahasa Rote Dialek Dengka. Fokus analisis proses morfologis dititikberatkan ke dalam tiga masalah pokok, yaitu 1) bagaimanakah proses afiksasi bahasa Rote Dialek Dengka, 2) bagaimanakah proses reduplikasi bahasa Rote Dialek Dengka, dan 3) bagaimanakah proses pemajemukan bahasa Rote Dialek Dengka. Ketiga rumusan masalah, di atas dijelaskan secara terperinci dengan pendekatan teori morfologi yang mutakhir. Pendekatan teori yang digunakan adalah teori morfologi generatif yang dikembangkan oleh Aronoff dalam tulisannya “Word-Based Morphology” (1979). Sesuai dengan kaidah proses morfologis dalam bahasa Rote Dialek Dengka, dibuatlah satu teori baru dengan mengacu pada teori utama untuk menganalisis temuan data penelitian. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data menggunakan metode simak dan teknik-tekniknya, dan metode cakap dan teknik-tekniknya. Data yang diperoleh berupa data tulisan dan data lisan. Data tulisan sebagai data utama yang diperoleh melalui terjemahan Kitab Suci Injil Markus, Cerita Paskah, dan Cerita Ilustrasi tentang Penabur. Data lisan sebagai data pendukung diperoleh dari informan dengan cara wawancara dan teknik rekam. Temuan dalam penelitian ini adalah (1) Proses afiksasi ditemukan empat jenis afiks, yaitu prefiksasi, infiksasi, sufiksasi, dan konfiksasi serta satu proses pembentukan kata dengan cara pengulangan suku kata pertama dari leksem dasar dan digabungkan dengan sufiks [-t] dan sufiks [-s]. a) Prefiks BRDD ditemukan satu jenis, yaitu [mana-] yang ditemukan penggunaanya dalam verba. b) Infiks BRDD ditemukan dalam adjektiva. c) Sufiks BRDD terdapat empat jenis sufiks, yaitu: [-s], [-t], [-Ɂ] dan [-k] dan [-Ɂ]. Konfiks BRDD dengan cara menambahkan [mana-/-Ɂ] pada leksem dasar, ditemukan penggunaannya dalam verba dan adjektiva. Proses pembentukan kata dengan cara pengulangan suku kata pertama dari leksem dasar dan digabungkan dengan sufiks terdapat dua jenis, yaitu pengulangan dengan sufiks [-t] dan pengulangan dengan sufiks [-s] ditemukan penggunaannya dalam leksem dasar verba adjektiva dan nomina. Struktur klausa BRDD terdiri atas struktur klausa verba dab nonverba. Klitik dalam BRDD terdiri atas enklitik dan proklitk (2) Proses reduplikasi ditemukan tiga jenis reduplikasi, yaitu reduplikasi penuh, reduplikasi sebagian, dan reduplikasi kata kompleks yang dibentuk dari reduplikasi sebagian. (3) Proses pemajemukan dan menurunkan dua jenis kata majemuk yaitu a) kata majemuk biasa, dan b) kata majemuk metafora. Kata majemuk yang diklasifikasikan dalam kata majemuk endosentris dan kata majemuk eksosentris.

File :
Cover , Lembar Pengesahan , Daftar Isi, Abstrak, BAB I , BAB II , BAB III , BAB IV , BAB V , Daftar Pustaka , Halaman belakang lainnya