Kompetensi Interkultural Pembelajaran Bahasa Inggris Siswa Sekolah Dasar


Oleh : Fardini Sabilah
dibuat pada : 2018
Fakultas/Jurusan : Fakultas Ilmu Budaya/Ilmu Linguistik

Kata Kunci :
bentuk-bentuk lingual, kompetensi interkultural, desain pembelajaran

Abstrak :
Penelitian ini bertujuan menemukan bentuk-bentuk lingual yang ditemukan pada materi pembelajaran kompetensi interkultural pada pelajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar (SD). Hasil analisis mengenai bentuk-bentuk lingual yang dikaji dengan teori pragmatik interkultural kemudian diterapkan dalam bentuk desain pembelajaran berupa perencanaan pembelajaran dan strategi pengajaran yang dirancang untuk mengembangkan pengetahuan dan kemampuan guru dan siswa terhadap kompetensi interkultural pada penguasaan bahasa Inggris di SD. Disertasi ini merupakan penelitian Research and Development yang dikemukakan oleh Borg dan Gall (1983), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan menghasilkan sebuah desain pembelajaran. Subjek penelitian ini adalah guru bahasa Inggris dan siswa kelas IV, V, dan VI SDN Bunulrejo 2 Malang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) bentuk-bentuk lingual sebagai wujud materi kompetensi interkultural yang terintegrasi dalam proses pembelajaran bahasa Inggris di kelas, (2) persiapan pembelajaran yang digunakan oleh guru berupa silabus dan RPP, (3) materi/bahan ajar yang digunakan oleh guru, dan (4) strategi yang digunakan oleh guru dalam mengajar. Teori yang mendasari penelitian ini adalah teori pragmatik interkultural dan teori pembelajaran bahasa asing. Teori pragmatik interkultural yang digunakan adalah teori makna tindak tutur yang dikemukakan oleh Searle (1969: 23-24) dan Wijana dan Rohmadi (2009: 20-24) untuk menghasilkan deskripsi pragmatis terhadap materi pembelajaran bahasa Inggris SD dan mengembangkan jenis-jenis tindak tutur yang sesuai untuk diterapkan pada pembelajaran bahasa Inggris di SD. Sementara itu, teori pembelajaran bahasa asing adalah teori yang dikemukakan oleh Chomsky (1964) dan didukung dengan teori pengajaran oleh Brown (2008) dan teori pembelajaran bahasa Inggris untuk anak yang diprakarsai oleh Paul (2003). Pada penelitian ini, ketiga teori pembelajaran tersebut digunakan untuk mengembangkan desain pembelajaran kompetensi interkultural berupa perencanaan dan strategi pengajaran yang sesuai untuk diterapkan pada pembelajaran bahasa Inggris di SD. Desain pembelajaran dikembangkan dengan cara menerapkan bentuk-bentuk lingual yang sesuai untuk mengajarkan aspek interkultural pada pelajaran bahasa Inggris di SD, mengajarkan bentuk-bentuk ungkapan atau jenis tindak tutur yang dapat mendukung tercapainya komunikasi berbahasa Inggris yang kontekstual, dan menerapkan perencanaan serta strategi pengajaran kompetensi interkultural seperti yang disarankan oleh Liddicoat (2004) beserta dengan materi dan aktivitas pembelajarannya yang mendukung tercapainya kompetensi interkultural. Temuan baru dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu temuan teoretis dan praktis. Temuan teoretis yaitu teori tindak tutur yang menemukan wujud tindak tutur yang terintegrasi ke dalam pembelajaran kompetensi interkultural pada pelajaran bahasa Inggris di SD, yaitu 1) Berdasarkan makna tindak tutur, tindak lokusi sebagian besar digunakan dalam pembelajaran di kelas (62.2%), 2) Berdasarkan fungsi tindak tutur, bentuk tuturan yang ditemukan adalah fungsi asertif (33%) dengan jenis menyatakan, fungsi direktif (33%) dengan jenis memerintah, dan 3) fungsi ekspresif (33%) dengan jenis memuji. Berdasarkan jenis tindak tutur, yang banyak ditemukan adalah tindak tutur langsung (68%) dalam bentuk modus bertanya, pernyataan dan perintah. Temuan yang bersifat empiris adalah desain perencanaan pembelajaran kompetensi interkultural yang dapat diterapkan pada pelajaran bahasa Inggris di SD untuk siswa kelas IV, V, dan VI. Desain tersebut berupa perencanaan pembelajaran yang terdiri atas tiga komponen dasar, yaitu bentuk-bentuk lingual berupa satuan leksikon dan gramatika, topik-topik pembelajaran yang mengarah pada pembelajaran kompetensi interkultural, dan wujud makna, fungsi, dan jenis tindak tutur. Strategi pengajaran kompetensi interkultural yang diusulkan adalah strategi eksplorasi interkultural yang terdiri atas empat aktivitas pengajaran, yaitu Interacting or transacting, Registering politeness, Timing and listening, dan Looking and learning yang didukung oleh teori Liddicoat (2004).

File :
Cover , Lembar Pengesahan , Daftar Isi, Abstrak, BAB I , BAB II , BAB III , BAB IV , BAB V , Daftar Pustaka , Halaman belakang lainnya