Dialek Geografi Bahasa Wakatobi di Lepas Pantai Sulawesi Tenggara


Oleh : Maulid Taembo, S.Pd., M.A.
dibuat pada : 2017
Fakultas/Jurusan : Fakultas Ilmu Budaya/Ilmu Linguistik

Kata Kunci :
variasi, fonologis, leksikal, isoglos, dialektometri

Abstrak :
Adanya sejumlah pandangan mengenai variasi bahasa Wakatobi dan belum adanya penelitian dialek geografi yang utuh mengenai bahasa tersebut, kajian dialek geografi merupakan hal yang sangat perlu untuk dikerjakan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan dan menganalisis deskripsi dan variasi fonologis bahasa Wakatobi; (2) mendeskripsikan dan menganalisis proses dan kaidah fonologis; (3) mendeskripsikan dan menganalisis variasi leksikal bahasa Wakatobi; dan (4) mendeskripsikan dan menganalisis pengelompokan bahasa Wakatobi berdasarkan berkas isoglos dan dialektometri. Penelitian ini menggunakan teori dialektologi generatif untuk menganalisis aspek fonologis, dan teori dialektologi tradisional untuk menganalisis aspek leksikal. Data penelitian diperoleh dari wawancara di 25 desa sebagai titik pengamatan di Kabupaten Wakatobi sebagai data primer dengan metode cakap dan simak. Analisis data menggunakan metode agih dan padan, serta metode berkas isoglos dan dialektometri. Bahasa Wakatobi memiliki 5 ruas asal vokal, yaitu /i, u, ɛ, ɔ, a/ dan 32 ruas asal konsonan, yaitu /b/, /ɓ/, /p/, /d/, /ɗ/, /t/, /g/, /ɠ/, /k/, /j/, /ʃ/, /ŋ/, /ñ/, /m/, /n/, /s/, /h/, /l/, /r/, /β/, /c/ /y/, /mb/, /mp/, /nd/, /nt/, /ns/, /ŋg/, /ŋk/, /nc/, /nj/, dan /ʔ/. Berdasarkan deskripsi variasi fonologis ditemukan vokal-vokal dan konsonan-konsonan yang lebih banyak bervariasi secara sporadis daripada variasi teratur. Proses-proses fonologis yang ditemukan dalam data penelitian berupa asimilasi, struktur silabel, dan pemanjangan vokal. Selain itu, juga terdapat kaidah-kaidah fonologis yang berurutan. Terkait dengan penelusuran bentuk turunan dari bentuk asal, didapatkan 46 kaidah fonologis yang dapat dijadikan sebagai pedoman untuk membantu menjelaskan pengelompokan bahasa Wakatobi. Variasi leksikal juga dapat memberikan gambaran umum mengenai pengelompokan bahasa Wakatobi. Hasil penghimpunan berkas isoglos dan penggabungan penghitungan dialektometri leksikal per medan makna, keseluruhan medan makna, dan penghitungan permutasi menunjukkan bahwa BW di Kabupaten Wakatobi dapat dikelompokan menjadi enam subdialek, yakni (1) Waha, (2) Kapota, (3) Mandati-Lia, (4) Kaledupa, (5) Tomia, dan (6) Binongko. Nama-nama subdialek itu berkaitan dengan nama pulau-pulau kecil di Wakatobi dan subkelompok-subkelompok masyarakat Wakatobi. Faktor letak geografis cukup memengaruhi perbedaan jarak kosakata antarkeenam subdialek tersebut. Selain itu, setiap subdialek tersebut memiliki ciri khas tertentu, khususnya pada aspek fonologis.

File :
Cover , Lembar Pengesahan , Daftar Isi, Abstrak, BAB I , BAB II , BAB III , BAB IV , BAB V , Daftar Pustaka , Halaman belakang lainnya