Transformasi Musik Dol dalam Musikalitas Ritual Tabut di Kota Bengkulu


Oleh : BAMBANG PARMADI
dibuat pada : 2018
Fakultas/Jurusan : Fakultas Ilmu Budaya/Kajian Budaya

Kata Kunci :
transformasi, musik Dol, Tabot, sakral, sekuler, sosiokultural

Abstrak :
Globalisasi menimbulkan perubahan dalam segala aspek sosial, seni, dan budaya di Kota Bengkulu. Dinamika perkembangan menjadikan musik Dol sebagai musik ritual Tabot bertransformasi menjadi musik sekuler atau profan, baik secara etnomusikologi (musikalitas) maupun praktik-praktik sosial, yang berimplikasi pada sistem sosiokultural masyarakat Bengkulu. Dari fenomena ini, fokus masalah penelitian adalah (1) mengapakah terjadi transformasi musik Dol, (2) bagaimanakah bentuk transformasi musik Dol, (3) bagaimanakah implikasi transformasi musik Dol pada sistem sosiokultural masyarakat Kota Bengkulu. Tujuan penelitian untuk memahami dan menjelaskan faktor terjadinya transformasi, bentuk transformasi, dan implikasi transformasi musik Dol dalam musikalitas ritual Tabot pada sistem sosiokultural masyarakat Bengkulu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kajian budaya dengan teori praktik sosial, teori relasi kuasa, dan teori budaya populer yang diterapkan secara eklektik. Metode penelitian adalah kualitatif deskriptif interpretatif, dan teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan studi dokumen. Hasil penelitian mengungkapkan sebagai berikut, Pertama, faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya transformasi, adalah pengaruh globalisasi dan pengaruh relasi kuasa. Kedua, bentuk transformasi terjadi pada konteks fisik, musikalitas, dan fungsi. Ketiga, implikasi perubahan musik Dol pada sistem sosiokultural menyangkut aspek superstruktur ideologi identitas, nilai agama, dan terjadinya desakralisasi; pada aspek struktur terjadinya perluasan skala sosial dan dimensi pendidikan; aspek infrastuktur meliputi bidang ekonomi yang terkait dengan perkembangan pariwisata yang berdampak terhadap kesejahteraan sosial. Dari hasil analisis diperoleh dua temuan dalam penelitian ini, Pertama, secara empirik (1) musik Dol bertransformasi tidak hanya pada bentuk fisik saja, tetapi juga pada musikalitas dan fungsinya. Transformasi ini terjadi tidak lepas dari kuatnya arus globalisasi dan campur tangan relasi kuasa. Sehingga dominasi musik Dol dilegitimasi menjadi ikon musik tradisional Bengkulu menggeser popularitas dan sakralitas ritual Tabot sebagai “Heritage of The World in The Trust” seni budaya pesta rakyat Bengkulu; (2) Transformasi yang terjadi pada musikalitas Dol menjadi semakin kompleks tidak hanya menyangkut aspek seni, tetapi juga menyangkut sistem sosiokultural yang mengarah ke bentuk divergensi. Artinya, musik Dol yang semula merupakan ensambel musik sakral berkembang menjadi produk-produk kepentingan dan pariwisata budaya. Kedua, secara teoretis dialektika antara praktik sosial, relasi kuasa, dan budaya populer dalam transformasi musik Dol menemukan konteksnya. Artinya, teori yang digunakan untuk menganalisis persoalan-persoalan penelitian mengafirmasi dan sesuai dengan realitas empirik yang terjadi di Bengkulu.

File :
Cover , Lembar Pengesahan , Daftar Isi, Abstrak, BAB I , BAB II , BAB III , BAB IV , BAB V , Daftar Pustaka , Halaman belakang lainnya