Marginalisasi Pekerja Perempuan dalam Industri Kelapa Sawit PT Damai Jaya Lestari di Kecamatan Wiwirono, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara


Oleh : WA ODE SITTI HAFSAH
dibuat pada : 2018
Fakultas/Jurusan : Fakultas Ilmu Budaya/Kajian Budaya

Kata Kunci :
marginalisasi, pekerja perempuan, stereotipe, ideologi patriarki, konstruksi sosial

Abstrak :
Penelitian ini mengungkap marginalisasi pekerja perempuan dalam industri kelapa sawit PT Damai Jaya Lestari di Kecamatan Wiwirano, Kabupaten Konawe Utara. Faktor impitan ekonomi membuat perempuan masuk bekerja ke sektor publik sebagai pekerja kasar akibat rendahnya sumber daya manusianya. Kultur patriarki dan stereotipe sebagai makhluk lemah menjadikan perempuan selalu berada di bawah laki-laki dan mudah ditaklukkan. Hal ini menimbulkan perempuan sering kali menerima perlakuan tidak adil dan tindakan marginalisasi. Sebagai penelitian kualitatif yang berparadigma kajian budaya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis (1) bentuk-bentuk marginalisasi pada pekerja perempuan di PT Damai Jaya Lestari, (2) latar belakang terjadinya marginalisasi pekerja perempuan di PT Damai Jaya Lestari, dan (3) implikasi yang ditimbulkan oleh marginalisasi pada pekerja perempuan di PT Damai Jaya Lestari. Dalam menganalisis permasalahan di atas digunakan landasan teori feminisme, relasi gender, dan relasi kuasa. Untuk memperoleh data yang relevan dengan permasalahan tersebut digunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi partisipatif, wawancara, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk-bentuk marginalisasi pada pekerja perempuan di PT Damai Jaya Lestari mencakup beberapa hal seperti ketidakadilan dalam perekrutan tenaga kerja, akses dan kontrol perusahaan yang bersifat tertutup, upah dan beban kerja ganda, tidak adanya jaminan kesehatan dan kecelakaan kerja, dan fasilitas perlengkapan kerja tidak memadai. Tindakan marginalisasi ini dilatarbelakangi oleh tiga aspek, yaitu aspek suprastruktur, aspek struktur sosial, dan aspek infrastruktur. Aspek suprastruktur mencakup ideologi budaya patriarki, stereotipe wanita makhluk lemah, pengetahuan/pendidikan rendah, dan penetapan sanksi hukum lemah. Aspek struktur sosial mencakup stratifikasi sosial yang timpang berdasarkan ekonomi, pendidikan, latar belakang hubungan kedekatan pribadi, adanya konstruksi sosial terhadap pembedaan peran domestik dan publik, serta tidak adanya praktik kebijakan yang berpihak pada pekerja perempuan. Di pihak lain aspek infrasturktur mencakup masih lemahnya kualitas sumber daya manusia pekerja, baik pada aspek pendidikan, keterampilan, maupun penguasaan teknologi, masih lemahnya perekonomian pekerja sehingga terpaksa harus bekerja tanpa memiliki daya tawar yang memadai, dan faktor tekanan penduduk atau keluarga menjadi penyebab terjadinya marginalisasi. Implikasi dari tindakan marginalisasi ini adalah pekerja perempuan bekerja di bawah tekanan, kehidupan keluarga terabaikan, kesejahteraan pekerja rendah, dan promosi jabatan buruh perempuan tidak ada. Keikutsertaan perempuan di sektor publik dalam membantu perekonomian keluargabelum bisa mengubah paradigma budaya patriarki yang melekat pada perempuan dalam struktursosial budaya masyarakat Kecamatan Wiwirano, Kabupaten Konawe Utara tanpa terkecuali di PT Damai Jaya Lestari.

File :
Cover , Lembar Pengesahan , Daftar Isi, Abstrak, BAB I , BAB II , BAB III , BAB IV , BAB V , Daftar Pustaka , Halaman belakang lainnya