Pengaruh Investasi, Infrastruktur dan Tenaga Kerja terhadap Ekspor Neto dan Pertumbuhan Ekonomi di Free Trade Zone Pulau Batam, Indonesia


Oleh : ANDREAS WIDHATAMA KURNIAWAN
dibuat pada : 2017
Fakultas/Jurusan : Fakultas Ekonomi dan Bisnis/Ilmu Ekonomi

Kata Kunci :
Belanja Pemerintah untuk Infrastruktur, Investasi, Tenaga Kerja Asing, Tenaga Kerja Lokal, Nilai Ekspor Neto, Pertumbuhan Ekonomi

Abstrak :
Investasi mempunyai peran sentral untuk pertumbuhan ekonomi di Pulau Batam, Indonesia. Analisis Pengaruh Investasi, Infrastruktur dan Tenaga Kerja terhadap Ekspor Neto dan Pertumbuhan Ekonomi di Free Trade Zone Pulau Batam, Indonesia bertujuan untuk 1) menganalisis pengaruh Belanja Pemerintah untuk Infrastruktur, Investasi, Tenaga Kerja Asing dan Tenaga Kerja Lokal terhadap Ekspor Neto dengan adanya fasilitas Free Trade Zone (FTZ) di Pulau Batam, Indonesia, 2) menganalisis pengaruh Belanja Pemerintah untuk Infrastruktur, Investasi, Tenaga Kerja Asing, Tenaga Kerja Lokal dan Ekspor Neto terhadap pertumbuhan ekonomi Pulau Batam dengan adanya fasilitas FTZ di Pulau Batam, Indonesia, 3) menganalisis dampak Belanja Pemerintah untuk Infrastruktur, Investasi, Tenaga Kerja Asing dan Tenaga Kerja Lokal terhadap pertumbuhan ekonomi Pulau Batam melalui Ekspor Neto dengan adanya fasilitas FTZ di Pulau Batam, Indonesia. Pulau Batam terletak di daerah segitiga emas antara Republik Singapura, Johor-Malaysia dan Provinsi Kepulauan Riau. Pulau Batam ditetapkan menjadi area FTZ sejak tahun 2009 hingga sekarang yang memiliki zona perdagangan dan pelabuhan bebas. Studi ini didukung dengan teori-teori pertumbuhan ekonomi, investasi, ekspor, tenaga kerja, konsep FTZ dan studi empiris terdahulu. Kerangka konsep studi ini menggunakan variabel-variabel independen yaitu Belanja Pemerintah untuk Infrastruktur, Investasi, Tenaga Kerja Lokal dan Tenaga Kerja Asing pada daerah FTZ dan Variabel intervening (antara) yang terdiri dari Nilai Ekspor Neto Pulau Batam pada daerah FTZ serta variabel dependen pertumbuhan ekonomi Pulau Batam. Untuk metode analisis digunakan metode analisis jalur (path analysis) dengan menggunakan perangkat lunak Lisrel Ver.8.80. Hasil analisis menghasilkan temuan antara lain. 1) Variabel Belanja Pemerintah untuk Infrastruktur, Investasi, Tenaga Kerja Asing dan Tenaga Kerja Lokal secara bersama-sama, mempunyai pengaruh signifikan terhadap Nilai Ekspor Neto dengan adanya Free Trade Zone di Pulau Batam, Indonesia, 2) Variabel Belanja Pemerintah untuk Infrastruktur, Investasi, Tenaga Kerja Asing, Tenaga Kerja Lokal dan Nilai Ekspor Neto secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pulau Batam dengan adanya Free Trade Zone di Pulau Batam, Indonesia, 3) Pengaruh langsung Belanja Pemerintah untuk Infrastruktur ke Nilai Ekspor Neto positif dan tidak signifikan, pengaruh langsung Investasi ke Nilai Ekspor Neto negatif dan tidak signifikan, pengaruh langsung Tenaga Kerja Asing ke Nilai Ekspor Neto negatif dan signifikan, pengaruh langsung Tenaga Kerja Lokal ke Nilai Ekspor Neto positif dan signifikan, 4) Pengaruh langsung Belanja Pemerintah untuk Infrastruktur ke Pertumbuhan Ekonomi positif dan tidak signifikan, pengaruh langsung Investasi ke Pertumbuhan Ekonomi negatif dan tidak signifikan, pengaruh langsung Tenaga Kerja Asing ke Pertumbuhan Ekonomi negatif dan signifikan, pengaruh langsung Tenaga Kerja Lokal ke Pertumbuhan Ekonomi positif dan signifikan, pengaruh langsung Nilai Expor Neto ke Pertumbuhan Ekonomi negatif dan tidak signifikan, 5) Pengaruh tidak langsung terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pulau Batam melalui Nilai Ekspor Neto dengan adanya Free Trade Zone di Pulau Batam, Indonesia dari Belanja Pemerintah untuk Infrastruktur, Investasi, Tenaga Kerja Asing dan Tenaga Kerja Lokal tidak signifikan, 6) Ekspor Neto bukan sebagai mediator pengaruh Belanja Pemerintah untuk Infrastruktur, Investasi, Tenaga Kerja Asing, Tenaga Kerja Lokal Pertumbuhan Ekonomi Pulau Batam dengan adanya FTZ di Pulau Batam, Indonesia, 7) FTZ Pulau Batam dari tahun 2009 hingga tahun 2015 cukup berhasil yang ditandai kenaikan atau pertumbuhan investasi total naik 45,16 persen, ekspor naik 256,83 persen dengan tingkat pertumbuhan ekonomi 5,98 persen di akhir tahun 2015, 8) Pulau Batam berpotensi kehilangan perolehan pajak akibat diberlakukannya FTZ selama kurun waktu tujuh tahun (2009-2015). Dengan tetap memberikan manfaat yang signifikan terhadap pembangunan dan pertumbuhan Pulau Batam. Studi ini merekomendasikan 1) Segera diakhiri ketidaksinergian pemerintahan dan birokrasi antara Pemerintah Kota Batam dan Badan Pengusahaan Batam. Hal tersebut agar tidak terjadi tumpang tindih regulasi serta menghapus ketidaknyamanan para investor dan calon investor untuk berinvestasi di FTZ Pulau Batam serta dalam menjalankan roda operasional perusahaannya, 2) Kepastian hukum dari satu instansi pemerintahan sangat diperlukan bagi investor agar peraturan dan kewenangan menjadi jelas, memberikan keyakinan dan kenyamanan dalam berinvestasi dengan tujuan mendapatkan keuntungan yang layak, iklim usaha yang kondusif dan mendorong investor lainnya untuk ikut berinvestasi di kawasan FTZ Pulau Batam, Indonesia.

File :
Cover , Lembar Pengesahan , Daftar Isi, Abstrak, BAB I , BAB II , BAB III , BAB IV , BAB V , Daftar Pustaka , Halaman belakang lainnya