STRUKTURASI SEBAGAI PARADIGMA BARU KAJIAN LINGUISTIK KONTEMPORER


Oleh : Prof. Dr. Made Budiarsa, M.A
dibuat pada : 2016
Fakultas/Jurusan : Fakultas Ilmu Budaya/Sarjana Sastra Inggris

Kata Kunci :
strukturasi, paradigma, linguistik kontemporer

Abstrak :
RINGKASAN Babak perkembangan ilmu bahasa (linguistik) di Indonesia dimulai sejak tahun 60-an, yaitu dengan munculnya teori Neo-Bloomfieldian yang diperkenalkan sarjana Indonesia yang belajar di Amerika. Pengaruh ini masih cukup dominan hingga saat ini, meskipun banyak karya penelitian linguistik paradigma kajian linguistik struktural tetap kuat. Studi linguistik yang dilakukan bahkan buku-buku teks linguistik yang dihasilkan pun diwarnai oleh linguistik deskriptif, tata bahasa transformasional, historis-komparatif, dan awal tahun 2000-an juga diwarnai aneka ragam kajian linguistik fungsional seperti pragmatik. Hal ini menunjukkan bahwa tradisi struktural di Indonesia dalam kajian linguistik. Asumsi dasar grup riset Universitas Udayana melakukan penelitian ini, bahwa paradigma struktural dirasa kurang memadai untuk mengkaji fenomena atau realitas bahasa sekarang ini. Untuk itu, diperlukan alternative paradigma kontemporer untuk mengkaji fenomena atau realitas bahasa dalam ruang dan waktu kekinian. Target khusus penelitian ini, untuk mengidentifikasi, menemukan, dan memetakan secara teoretis (meta-teori) perkembangan paradigma linguistik di Indonesia. Selanjutnya, secara empiris, penelitian ini akan mendalami fenomena bahasa sebagai praktik dalam ruang dan waktu tertentu (kontemporer). Untuk membingkai realitas bahasa kekinian, penelitian ini menggunakan paradigma strukturasi sebagai teori payung. Dengan paradigma strukturasi, bahasa akan dikaji dengan bingkai struktur (langue), sistem (konteks), dan praktik (parole). Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan paradigma baru bagi kajian linguistik di Indonesia masa kini.