KUALITAS SDM BALI DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN DAN KARAKTERISTIK EKONOMI


Oleh : Dra. I Gusti Ayu Putu Wirathi, M.P.
dibuat pada : 2016
Fakultas/Jurusan : Fakultas Ekonomi dan Bisnis/Sarjana Ekonomi

Kata Kunci :
pendidikan,kualitas sumber daya manusia

Abstrak :
Penduduk merupakan salah satu faktor dominan dalam menentukan kemajuan suatu bangsa, berperan sebagai faktor produksi yang menghasilkan pendapatan bagi masyarakat. Tenaga kerja merupakan penduduk yang bekerja yang berumur 15 tahun ke atas, produktivitasnya tergantung pada banyak faktor. Pendidikan merupakan elemen penting yang menentukan produktivitas mereka; sebab, semakin tinggi pendidikan maka semakin produktif yangbersangkutan. Ini dimungkinkan karena pendidikan bisa membuka cakrawala berpikir mereka sehingga lebih responsive dalam menerima kemajuan dan teknologi. Penggunaan teknologi sebagai variabel komplementer akan mempercepat kemajuan, baik teknologi fisik maupun teknologi informasi. Karenanya, pendidikan menempati posisi sentral dalam kebijakan pembangunan. Meskipun demikian, pendidikan semata belum tentu menjamin kemajuan apabila tidak disertai dengan elemen lainnya yang melekat pada tenaga kerja itu sendiri. Elemen dasar sebagai endowment factors tersebut adalah jenis kelamin dan umur. Semakin tinggi umur pekerja maka semakin banyak pengalaman yang diperoleh, dan apabila pengalaman tersebut dikombinasikan dengan pendidikan maka mereka akan semakin produktif karena kemampuan untuk mengolah informasi dan menerapkan teknologi semakin luas. Jenis kelamin sebagai endowment factors pada hakekatnya bersifat netral karena hanya menunjukkan perbedaan biologis. Namun, perannya dalam kehidupan masyarakat bisa berbeda karena tergantung pada lingkungan, kebiasaan, dan budaya masyarakat setempat. Umumnya, di negara sedang berkembang mereka yang laki-laki menerima pendidikan lebih tinggi daripada yang perempuan, sehingga yang laki-laki lebih produktif. Ke tiga variabel dasar tersebut, jenis kelamin, umur, dan pendidikan, saling terkait satu dengan lainnya yang menentukan produktivitas tenaga kerja yang mana pada akhirnya menentukan kualitas sumber daya manusia. Pada penelitian ini ke tiga variabel dasar dijadikan dasar utama dalam menganalisis kualitas tenaga kerja, yang dikaitkan dengan dengan elemen ekonomi lainnya. Pertanyaan dasarnya adalah: apakah terjadi penurunan kualitas tenaga kerja di Bali. Adapun variabel lain yang digunakan untuk mengukur kemajuan atau kualitas tenaga kerja adalah tingkat upah yang diterima pekerja yang menggambarkan produktivitas mereka, yang tergantung pada jenis kelamin, umur, dan pendidikan. Faktor lain yang digunakan adalah status pekerjaan, yaitu apabila pekerja yang tidak dibayar meningkat maka terjadi penurunan kualitas sumberdaya manusia. Hal yang sama apabila proporsi pekerja mandiri mengalami penurunan. Faktor lainnya yang mengindikasikan penurunan kualitas adalah tenaga kerja berdasarkan lapangan pekerjaan. Apabila proporsi yang bekerja di sektor pertanian meningkat maka dapat disimpulkan terjadi penurunan kualitas tenaga kerja; sebab, produktivitas tenaga kerja pertanian lebih rendah dari pekerja non-pertanian. Baik faktor status pekerjaan maupun lapangan pekerjaan sangat erat terkait dengan variabel jenis kelamin, umur, dan pendidikan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjawab pertanyaan dasar tersebut sehingga bisa dibuat strategi kebijakan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja atau setidaknya mencegah penurunan kualitas.