Mengenal Lebih Dekat Bentukan Arsitektural Kampung Adat Bena di Bajawa, Flores


Oleh : Ir. I Gusti Bagus Budjana, MT
dibuat pada : 2017
Fakultas/Jurusan : Fakultas Teknik/Sarjana Arsitektur

Kata Kunci :
bentukan arsitektural; kearifan lokal; Kampung Adat Bena

Abstrak :
Skim penelitian Hibah Unggulan Program Studi (HUPS) merupakan skim terbaru yang dirancang berdasarkan program terkini Rektor Universitas Udayana. Kebudayaan telah menjadi “warna keilmuan” dalam Pola Ilmiah Pokok (PIP) Universitas Udayana (Unud) sejak tahun 2009. Berdasarkan Road Map PIP Unud yang dirilis oleh Badan Penjaminan Mutu Universitas (BPMU) Udayana ini, setiap sub institusi dibawah institusi induk Unud diarahkan untuk mengacu ke tema kebudayaan dalam melakukan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Visi Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Unud adalah mengembangkan dan melestarikan arsitektur etnik sebagai prioritas unggulan dalam mengumpulkan database kekhasan desa-desa tradisional di Nusantara. Keunikan produk budaya pada desa-desa tradisional tersebut yang selama menjadi kekayaan warisan arsitektur Nusantara merupakan salah satu isu utama yang sangat penting untuk diangkat menjadi penelitian. PSA Unud dapat menyusun database desa-desa tersebut, sehingga bermanfaat bagi pihak internal maupun eksternal Unud. Penelitian ini dapat berkontribusi pada keberlanjutan program penyusunan database tersebut. KAMPUNG Adat Bena merupakan salah satu kampung adat tertua di daratan Flores, Nusa Tenggara Timur. Kampung ini berada di sebelah timur Gunung Inerie (2.245m dpl) dengan jarak 17,5 km dari Bajawa, ibu kota Kabupaten Ngada. Arsitektur tradisional rumah adat yang beratap alang-alang berpadu dengan susunan batu-batu gunung menjadi bukti bahwa kampung ini merupakan sisa peradaban megalitikum yang masih bertahan. Saat ini ada 45 rumah adat yang didiami sembilan suku di Kampung Bena. Pada area halaman tengah (kampung) terdapat ngadhu dan bhaga, simbol hubungan kekerabatan antara leluhur dan generasi itu sampai selamanya. Meski sekarang kemajuan teknologi mulai masuk dan sudah ada warga yang merantau, mereka masih tetap memegang teguh adat. Keunikan kehidupan Kampung Bena yang masih bertahan tersebut kini menjadi pemikat wisatawan untuk datang. Namun sayangnya, desa ini tidak cukup banyak memiliki rekaman fisik situasi desa. Penelitian ini memiliki fokus pada menemukenali produk arsitektur pada Kampung Adat Bena. Pendokumentasian meliputi aspek nonfisik desa dan aspek fisik bangunan yang ada. Dengan demikian, hasil penelitian ini dapat menjadi dokumentasi yang inklusif secara lengkap dan menyeluruh dalam penyusunan database desa-desa tradisional di Nusantara oleh PSA Unud. Sesuai dengan road map pelaksanaan Hibah Penelitian Unggulan Program Studi yang diselenggarakan oleh LPPM di kalangan komunitas akademik Unud, maka pada Tahun Anggaran 2017 ini Pengusul mengajukan proposal penelitian dengan judul: “Mengenal Lebih Dekat Kampung Adat Bena di Bajawa, Flores”.