Analisis Potensi dan Pemanfaatan Air dalam Penyelenggaraan Penataan Ruang Wilayah Kota Denpasar


Oleh : Prof. Dr. Ir. Ngakan Made Anom Wiryasa, M.T., IPM
dibuat pada : 2016
Fakultas/Jurusan : Pasca Sarjana/Program Profesi Insinyur

Kata Kunci :
Analisis potensi, kualitatif verifikatif, pemanfaatan air, penataan ruang, strategi.

Abstrak :
Analisis Potensi dan Pemanfaatan Air dalam Penyelenggaraan Penataan Ruang Wilayah Kota Denpasar Oleh: Dr. Ir. Ngakan Made Anom Wiryasa, MT Ir. Ariyani Frederika, MT RINGKASAN Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah: (i) pemetaan potensi dan pemanfaatan air wilayah kota Denpasar; (ii) mengidentifikasi strategi dan arahan kebijakan yang tertuang dalam penyelenggaraan penataan ruang wilayah Kota Denpasar; (iii) pemetaan antara potensi dan pemanfaatan air dengan strategi dan arahan kebijakan dalam penyelenggaraan penataan ruang. Target yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah keharmonisan antara potensi dan pemanfaatan air dengan penyelenggaraan penataan ruang wilayah Kota Denpasar. Penelitian ini dirancang dengan disain kualitatif verifikatif. Format disain kualitatif verifikatif mengkonstruksi format penelitian dan strategi dalam memperoleh data di lapangan, namun dalam hal memperlakukan teori lebih longgar dalam arti tetap terbuka pada teori. Salah satu keunggulan penelitian kualitatif adalah berupaya mengungkapkan apa yang ada dibalik data yang tampak, hal-hal yang tidak nampak menjadi sasaran metode kualitatif. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai masalah potensi dan pemanfaatan dalam penyelenggaraan penataan ruang wilayah, maka lokasi penelitian yang diambil adalah Kota Denpasar. Hal ini didasarkan dengan pertimbangan tingginya pertumbuhan penduduk dan besarnya perubahan tata guna lahan, jika dibandingkan dengan kabupaten yang lainnya di Provinsi Bali. Data diambil dari dua sumber yakni: (i) data yang diambil dari norma, standar, pedoman dan petunjuk, dan (ii) data yang didapat dari narasumber (informan). Narasumber dibedakan menjadi dua kelompok yakni: kelompok pemerintah/instansi terkait dan kelompok masyarakat. Penentuan jumlah narasumber ditetapkan sampai tingkat kejenuhan, artinya bahwa dengan penambahan narasumber selanjutnya tidak lagi diperoleh tambahan informasi baru. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam, dan kelompok diskusi terfokus. Sedangkan teknik pengolahan datanya dilakukan dengan teknik induksi analitik dan diskripsi komparatif. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini sesuai dengan masalah dan tujun penelitian yang telah dirancang sebelumnya. Hasil yang didapat sesuai dengan tahapan yang didasarkan pada tahapan tahun penelitian. Hasil yang didapat sesuai tahapan tahun penelitian adalah sebagai berikut: 1. Tahun I : Pemetaan Potensi dan Pemanfaatan Air 2. Tahun II : Identifikasi Strategi dan Arahan Kebijakan 3. Tahap III: Pemetaan Potensi dan Pemanfaata Air dengan Strategi dan Arahan Kebijakan Penelitian tahun pertama sudah selesai dilaksanakan pada tahun 2015, dengan hasil dan rekomendasi sebagai berikut: pemetaan potensi dan pemanfaatan air wilayah kota Denpasar. Hasil penelitian tahun pertama secara detail dapat dijabarkan sebagai berikut: Cekungan Air Tanah Denpasar-Tabanan mempunyai potensi air tanah dangkal pada akuifer tak tertekan sebesar 894 juta m³/tahun, sedangkan potensi pada akuifer tertekan mempunyai potensi sebesar 8 juta m³/tahun. Ketinggian topografi cekungan ini berada pada 0-2.000 m apl (atas permukaan laut), dengan curah hujan 1.000-3.500 mm/tahun. Cekungan ini mempunyai pola aliran sebagai aliran sungai trellis, yaitu alirannya searah dengan kemiringan lereng. Ketergantungan terhadap pemanfaatan air tanah, terutama untuk keperluan rumah tangga maupun untuk keperluan komersiil. Jumlah pemanfaatan/penggunaan air tanah sekitar 134 juta m³/tahun (8,40 %) dari CAT). Pemanfaatan ini diambil melalui 188 buah sumur pantek dan 441 buah sumur bor. Saran/Rekomendasi: (i) Walaupun pemanfaatan air tanah dari segi persentase masil kecil, telah terjadi penurunan muka air tanah akibat kerapatan pengeboran dan perbedaan tingkat produktivitas pemanfaatan air tanah. Untuk itu perlu mendapat perhatian utuk daerah yang rawan terhadap penurunan muka air tanah dan melakukan kontrol secara berkala terhadap penurunan muka air tanah; dan (ii) Perlu pembatasan terhadap izin pengeboran khususnya daerah-daerah yang tingkat kerapatan pengeboran yang cukup tinggi, terutama yang dapat mempengaruhi penurunan muka air tanah. Kata Kunci: Analisis potensi, kualitatif verifikatif, pemanfaatan air, penataan ruang, strategi.