Pemanfaatan Batu Apung Taro Sebagai Bahan Baku Rekayasa Teknologi Batu Padas Buatan


Oleh : Prof. Dr. Ir. Ngakan Made Anom Wiryasa, M.T., IPM
dibuat pada : 2017
Fakultas/Jurusan : Pasca Sarjana/Program Profesi Insinyur

Kata Kunci :
Batu Apung, Pozzolan Alam, Batu Padas

Abstrak :
Batu padas (Tuff Vulkanik) yang berasal dari Desa Kelating Kabupaten Tabanan sering disebut dipoasaran sebagai paras kelating. Paras kelating banyak dipergunakan masyarakat sebagai bahan penutup/finishing dinding, hal ini disebabkan karena warnanya yang hitam keabu-abuan, teksturnya menarik, dan berkualitas baik. Setelah penutupan sebagian lokasi penggalian maka produksi akan menurun, harga meningkat, dan penghasilan masyarakat. Untuk itu perlu upaya untuk membuat batu padas buatan Batu apung merupakan pozolan alam yang berasal dari letusan gunung berapi. Batu apung yang berasal dari desa Taro Kecamatan Tegalalang Kabupaten Gianyar mempunyai warna hitam yang mirip dengan batu paras kelating. Batu apung taro mempunyai kandungan kimia mirip dengan semen dan dapat dipakai sebagai bahan baku batu padas buatan. Dengan melakukan mix desain campuran yang tepat, akan didapatkan perbandingan campuran dari masing-masing bahan baku yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam menterapkan teknologi tepat guna dalam produksi batu padas buatan Berdasarkan uraian yang telah dibahas sebelumnya, maka permasalahan yang muncul adalah: bagamana cara melakuakan rekayasa teknologi pembuatan batu padas kelating buatan dengan memanfaatkan batu apung taro sebagai bahan baku. Untuk mengatasi permasalahan yang telah dibahas sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah untuk membuat batu padas buatan dengan tahapan sebagai berikut: 1. Menentukan karakter (warna dan persentase butiran) dan komponen senyawa kimia dari batu padas kelating yang asli; 2. Menetukan kandungan senyawa kimia bahan baku (semen, batu apung taro, pasir) dari batu padas buatan; 3. Menetukan karakter bahan baku batu padas buatan (berat volume, daya serap air, berat jenis); 4. Menetukan mix desain campuran batu padas buatan; 5. Melaksanakan pembuatan dan pengujian benda uji; dan 6. Melaksanakan pengujian benda uji (slump test, kuat tekan, kuat tarik belah, pengamatan secara visual) Adapun manfaat penelitian adalah: (i) menciptakan material alternatif sebagai bahan pengganti batu padas kelating buatan; dan (ii) mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam pengebangan bahan dengan menggunakan teknologi tepat guna