Potensi Ampas Sagu Enau (Gandos) Sebagai Pakan Pada Babi Bali Jantan Lepas Sapih


Oleh : Prof. Dr. I Ketut Sumadi, MS, IPU
dibuat pada : 2016
Fakultas/Jurusan : Fakultas Peternakan/Sarjana Peternakan

Kata Kunci :
babi bali, pakan, ampas sagu, performans

Abstrak :
Pemenfaatan limbah pertanian sebagai pakan babi merupakan hal yang biasa, karena limbah-limbah hasil pertianan dan limbah-limbah industri hasil pertanian tersebut masih kaya akan nutrisi, seperti dedak padi, bungkil kelapa, pollard, bungkil kedelai, ampas tahu, ampok jagung dan lain sebagainya. Penelitian mengenai pemberian limbah pembuatan sagu dari batang pohon enau yang di Bali disebut gandos belum pernah dilakukan. Padahal petani di pedesaan sudah biasa memanfaatkan gandos sebagai pakan ternak, terutama itik dan babi. Sehingga dengan demikian perlu diadakan penelitian mengenai seberapa potensi nutrisi gandos dapat dimanfaatkan oleh ternak terutama babi bali. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan jumlah ampas sagu enau (gandos) yang dapat dimanfaatkan di dalam formulasi pakan (ransum) babi bali jantan lepas sapih selama 12 minggu pemeliharaan. Hasil penelitian ini akan dapat menjawab kuantitas pemanfaatan gandos sebagai bahan formulasi pakan ternak babi bali lelas sapih sampai 12 minggu pemeliharaan.Peternak tradisional babi bali akan sangat terbantu dengan adanya hasil penelitian ini, juga dalam penyediaan pakan babi bali yang lebih murah dan berbasis bahan-bahan pakan lokal. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan setiap perlakuan terdapat empat kali ulangan, sehingga dalam penelitian ini menggunakan 4 x 4 ekor = 16 ekor babi bali jantan lepas sapih. Perlakuan yang dicobakan kepada babi bali lepas sapih adalah perlakuan pakan yang terdiri atas: perlakuan P0 : perlakuan pakan tanpa ampas sagu; P1 : perlakuan P0 + 5% ampas sagu; P2: perlakuan P0 + 10% ampas sagu; dan P3 : perlakuan P0 + 15% ampas sagu. Bahan-bahan penyusun pakan babi percobaan terdiri atas: jagung kuning, tepung ikan, tepung kedelai, pollard, gandos dan mineral. Sedangkan formulsi pakan (ransum) babi percobaan dengan imbangan energi/protein ratio : 2805 kkal/kg/16,08% berdasarkan hasil penelitian Sumadi et al. (2015). Parameter pengamatan meliputi performans babi bali hasil percobaan setiap 2 minggu selama 12 minggu. Performans babi bali tersebut terdiri atas: berat badan awal, berat badan akhir, petambahan berat badan, konsumsi ransum dan konversi ransum (FCR). Data-data hasil pengamatan kemudian dianalisis dengan analisis sidik ragam (analysis of variance), bila terdapat perbedaan yang nyata P<0,05), maka analisis dilanjutkan dengan analisis Duncan’s New Multiples Range Test (Steel dan Torrie, 1989).