DARI FAKULTAS SASTRA KE FAKULTAS ILMU BUDAYA: MENJAWAB TANTANGAN ZAMAN DAN KEBANGSAAN MELALUI TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI


Oleh : Prof. Dr. Drs. I Nyoman Wijaya, M.Hum
dibuat pada : 2018
Fakultas/Jurusan : Fakultas Ilmu Budaya/Sarjana Ilmu Sejarah

Kata Kunci :
multikulturalisme, masyarakat multikultural, penguatan identitas, karakter bangsa

Abstrak :
Studi ini menjadikan Fakultas Ilmu Budaya sebagai pintu masuk untuk mengkaji topik penelitian penguatan identitas dan jati diri dalam rangka pembentukan karakter bangsa. Sentral pertanyaan penelitiannya adalah bagaimana FIB mengelola mahasiswanya yang majemuk penguatan identitas dan jati diri mereka dalam rangka pembentukan karakter bangsa? Pertanyaan penelitian ini dikaitkan dengan tantangan semangat kebangsaan di Era Reformasi yang mengerucut pada adanya benturan peradaban antara SARA di Indonesia. Apakah jawaban dalam menghadapi tantangan tersebut menggarah pada penguatan identitas dan jati diri dalam rangka pembentukan karakter bangsa? Berdasarkan pertanyaan itu, studi ini dibagi menjadi tiga tahan penelitian, dengan pertanyaan penelitian yang berbeda satu sama lain. Akan tetapi semuanya mengarah pada pembuktian ada atau tidaknya kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi Civitas Akademia FIB yang mengedepankan penguatan identitas dan jati diri dalam rangka pembentukan karakter bangsa. Pembuktian ini sangat penting artinya, karena peserta peserta simposium internasional Jurnal Antropologi Indonesia ke-3 yang berlangsung di tahun 2002 yang dihadiri oleh para ahli dari berbagai negara menyimpulkan untuk menuju masyarakat multikultural, Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika harus dibangun kembali. Akan tetapi tahun 2004 sejumlah akademisi FIB mementahkan simpulan itu dengan mengklaim masyarakat Bali adalah masyarakat multikultural. Klaim ini mempunyai implikasi yang sangat luas, bukan hanya di lingkungan kampus. Persoalan ini lalu dikaji dengan Metodologi Sejarah Pemikiran, Metodologi Genealogi dari Foucault, dan teori Wacana-Kekuasaan-Pengetahuan dari Foucault