KADAR RESIDU ANTIBIOTIK DALAM DAGING SAPI BALI DI BEBERAPA PASAR DI BALI


Oleh : Dr. Drh. SISWANTO, M.Kes.
dibuat pada : 2016
Fakultas/Jurusan : Fakultas Kedokteran Hewan/Sarjana Pendidikan Dokter Hewan

Kata Kunci :
Kata kunci: residu, antibiotik, daging sapi, AAS.

Abstrak :
RINGKASAN Penelitian ini bertujuan mengetahui kadar residu antibiotik dalam daging sapi bali di beberapa pasar di Bali Indonesia. Penelitian ini menggunakan 60 sampel daging paha, dada dan hati sapi bali berasal dari 5 pasar yang berbeda (Negara, Tabanan, Denpasar, Singaraja, dan Karangasem) dengan berat masing-masing 100 gram. Setiap pasar diambil masing-masing 4 sampel. Pengujian residu antibiotik dalam daging dilakukan dengan metode Atom Absopsi Spetrophotometer (AAS) dilakukan di Laboratorium Analitik Universitas Udayana Denpasar. Pemakaian antibiotik selalu digunakan untuk menyembuhkan suatu infeksi pada hewan (misalnya sapi), namun dalam kenyataanya banyak peternak menggunakan antibiotik bertujuan untuk meningkatkan berat badan sehingga menguntungkan nilai jual. Ironisnya lagi bila antibiotik tersebut diberikan sampai saat disembelih, ini akan berdampak tidak baik bagi konsumen (kesehatan manusia). Oleh karena itu sangat penting untuk dilakukan penelitian tentang residu antibiotik pada daging sapi yang dipasarkan di beberapa pasar wilayah Bali. Sehingga hasil yang didapat apabila positif mengandung residu antibiotik yang melebihi kadar yang ditentukan pemerintah dapat digunakan sebagai masukan terhadap institusi yang berwenang dan terhadap masyarakat.