RESIDU ANTIBIOTIK TETRASIKLIN DAN PENISILIN DALAM DAGING BABI DI DENPASAR BALI


Oleh : Dr. Drh. SISWANTO, M.Kes.
dibuat pada : 2018
Fakultas/Jurusan : Fakultas Kedokteran Hewan/Sarjana Pendidikan Dokter Hewan

Kata Kunci :
residu, antibiotika, daging, babi, uji tapis.

Abstrak :
Penelitian survey ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya residu antibiotika tetrasiklin dan penisilin dalam daging babi di Denpasar, Bali, Indonesia. Masyarakat memerlukan pangan asal hewan tidak hanya pada kepenuhan dari kuantitas, tetapi juga secara kwalitas baik, sehingga aman dan higienis untuk dikonsumsi. Produk asal hewan dapat mengandung bahan tertentu yang tidak baik bagi kesehatan manusia, misalnya adanya kandungan antibiotika, hal ini dapat terjadi kalau hewan seperti babi disembelih namun baru mendapatkan pengobatan antibiotika atau memang peternak sengaja memakai antibiotika untuk tujuan pencegahan. Oleh karena itu monitoring adanya residu antibiotika dalam daging babi harus dilakukan secara berkala untuk mencegah dan mengetahui adanya antibitika tersebut. Atas dasar itulah sangat penting untuk dilakukan penelitian survey ada tidaknya antibiotika pada daging babi di wilayah Denpasar, Bali. Penelitian ini menggunakan 50 sampel daging berasal dari pasar yang berbeda (Badung, Denpasar Barat, Denpasar Timur, Denpasar Utara dan Denpasar Selatan. Setiap pasar diambil 10 sampel yang dibeli dari pedagang yang berbeda dengan berat masing-masing 100 gram. Pengujian antibiotika dalam daging dilakukan secara kualitatif menggunakan metode uji tapis (screening test).