Bioakumulasi Logam Berat Timbal (Pb) dan Cadmium (Cd) pada Darah Sapi dan Potensinya sebagai Bioindikator Cemaran Lingkungan di Bali.
Oleh : Prof. Dr. Drh. I KETUT BERATA, M.Si.
dibuat pada : 2020
Fakultas/Jurusan : Fakultas Kedokteran Hewan/Sains Veteriner
Kata Kunci :
Bioakumulasi, timbal, cadmium, darah sapi, bioindikator
Abstrak : Pencemaran logam berat timbal (Pb) dan Cadmium (Cd) pada lingkungan maupun ternak produksi dirasakan semakin mengancam kesehatan manusia. Logam berat timbal yang terdapat di lingkungan dapat masuk ke tubuh hewan dan manusia melalui inhalasi udara tercemar. Selain itu logam berat timbal dapat masuk ke tubuh hewan manusia melalui makanan yang tercemar. Walaupun mengonsumsi makanan dengan kadar logam berat Pb dan Cd dibawah dari yang direkomendasikan, tetapi sifat akumulatif dari logam berat sangat memungkinkan dalam jangka waktu lama akan melebihi kadar yang direkomendasikan. Berbagai dampak dari keracunan logam berat timbal diantaranya : anemia, gangguan fungsi hati, ginjal, hemopietik, reproduksi dan sistem syaraf pusat. Keracunan logam berat timbal sangat berbahaya pada anak-anak yaitu dapat menyebabkan penurunan daya kognisi dan autism. Ternak produksi seperti sapi merupakan sumber produksi daging yang harus bebas dari cemaran logam berat. Sapi yang dipelihara di lingkungan tercemar sangat memungkinkan tanah, air dan pakan hijauan yang ada di sekitarnya juga tercemar oleh logam berat timbal. Oleh karena itu ternak sapi dapat digunakan sebagai bioindikator tingkat cemaran logam berat timbal dari pada ternak kambing. Penelitian menggunakan 100 ekor ternak sapi yang dipelihara di 9 Kabupaten/Kota di Bali, terutama di lingkungan yang diprediksi tercemar logam berat timbal. Lingkungan tercemar dengan cara mengukur kadar logam berat Pb dan Cd pada tanah, air dan hijauan di sekitar peternakan sapi. Sampel berupa darah sapi, tanah, air, dan hijauan pakan ternak diperiksa terhadap kadar logam berat Pb dan Cd dengan metode atomic absorption spectrofotometri (AAS) di Laboratorium Analitik Universitas Udayana. Hasil pemeriksaan kadar logam berat Pb dan Cd masing-masing sampel ditabulasi dan dianalisis korelasi dan regresi antar faktor sampel. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi landasan bahwa ternak sapi dapat sebagai bioindikator yang baik untuk pencemaran logam berat Pb dan Cd, sekaligus sebagai landasan zonasi beternak sapi yang aman dari cemaran logam berat..