Aplikasi Formulasi Pupuk Gaharu-C (Organik dan Anorganik) pada Tanaman Gaharu (Gyrinops versteegii) pada Spesifik Lokasi di Kabupaten Tabanan


Oleh : Dr. Ir. I Made Mega, M.S.
dibuat pada : 2017
Fakultas/Jurusan : Fakultas Pertanian/Sarjana Agroekoteknologi

Kata Kunci :
Keywords: pupuk gaharu-C,Gyrinops versteegii, spesifik lokasi

Abstrak :
Aplikasi Formulasi Pupuk Gaharu-C (Organik dan Anorganik) pada Tanaman Gaharu (Gyrinops versteegii) pada Spesifik Lokasi di Kabupaten Tabanan I Made Mega1) dan A.A. N. Supadma1) Prodi Agroekoteknologi Fak. Pertanian Unud Denpasar Email: mega_made@yahoo.com ABSTRAK Dalam usaha peningkatan gubal gaharu sudah dilakukan melalui penelitian formulasi pemupukan pada tanaman gaharu(Gyrinops versteegii). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa Formulasi pupuk (organik + anorganik) yang terbaik adalah formulasi C (100 g urea + 100 g SP-36 +100 g KCl) + (7.5 kg compost) + (75 g Dolomite) per pohon, yang menghasilkan lingkar batang yang terbesar, berat gubal yang tertinggi, dan rendemen resin yang tinggi (Mega dan Supadma, 2016). Selanjutnya formulasi tersebut diberi nama pupuk gaharu-C. Mengingat penanaman gaharu di Kabupaten Tabanan tersebar di seluruah wilayah dengan berbagai tofografi, jenis tanah dan iklim yang berbeda, maka perlu diaplikasikan formulasi pupuk garahu C di beberapa lokasi. Penelitin ini bertujuan untuk pengaruh aplikasi pormula pupuk gaharuC terhadap gubal gaharu di beberapa lokasi di Kabupaten Tabanan. Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan lapangan di tiga lokasi yaitu : kecamatan Pupuan, Kecamatan Penebel, dan kecamatan Selemadeg Timur. Masing-masing lokasi ada 2 perlakuan yaitu: Fo (tanpa pupuk), dan F1 (formulasi pupuk gaharu-C : (100 g urea + 100 g SP-36 +100 g KCl) + (7.5 kg compost) + (75 g Dolomite) per pohon ), setiap perlakukan diulang tiga kali. Jumlah tanaman yang digunakan sebanyak 18 pohon. Parameter yang diamati meliputi : tinggi tanaman, diameter lingkar batang, berat gubal, kadar resin dan data sifat kimia tanah. Data yang diperoleh dianalisis secara statistika sesuai dengan rancangan yang digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh perlakuan, apabila pengaruh perlakuan berbeda nyata, maka dilanjutkan uji Duncans 5 %.