SISTEM PEMBUMIAN SEBAGAI PENGAMAN GEDUNG DAN PERALATAN GEDUNG-GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA JALAN PB. SUDIRMAN DENPASAR


Oleh : Ir. I Gusti Ngurah Janardana, M.Erg
dibuat pada : 2016
Fakultas/Jurusan : Fakultas Teknik/Sarjana Teknik Elektro

Kata Kunci :
sistem pembumian, keamanan gedung, manusi dan peralatan.

Abstrak :
Kampus Fakultas Teknik Universitas Udayana Jalan PB. Sudirman Denpasar terdiri dari 5 unit gedung yang diperuntukan untuk ruang perkuliahan, perkantoran, perpustakaan dan ruang studio Arsitektur. Keseluruhan ruangan tersebut sangat penting dipasang pembumian, karena di dalam gedung tersebut banyak peralatan-peralatan seperti komputer, LCD, peralatan telekomunikasi dan lain-lain yang membutuhkan untuk diamankan dari gangguan tegangan lebih yang umum diakibatkan oleh sambaran petir maupun oleh gangguan kelistrikan. Sistem pembumian yang dipasang saat ini dengan tipe rod berdasarkan beberapa kali pengukuran awal didapatkan nilai tahanan sebesar 9 ohm masih jauh lebih besar dari standar yang diijinkan yaitu < 3 ohm. Bila hal tersebut dibiarkan secara terus menerus akan membahayakan peralatan-peralatan yang ada di dalam gedung tersebut termasuk manusia disekitarnya bila sewaktu-waktu terjadi gangguan tegangan lebih. Disamping masalah tersebut saat terjadi hujan yang dibarengi petir dosen dan mahasiswa sering terganggu dengan ketakutan mengoperasikan peralatannya. Untuk memecahkan permasalahan tersebut, perlu dipasang sistem pembumian dengan nilai tahanan < 3 ohm, dengan tujuan dapat mengamankan gedung beserta peralatan-peralatannya secara terus menerus. Pemasangan sistem pembumian berdasarkan hasil pengukuran tahanan jenis tanah dapat menjadikan sistem pembumian dengan nilai tahanan yang stabil dengan waktu yang panjang. Untuk mendapatkan nilai tahanan pembumian < 3 ohm tersebut terlebih dahulu harus dilakukan penelitian pengukuran tahanan jenis tanah dengan alat ukur Ground Resistance Meter pada ke 5 titik di sekitaran gedung tersebut dengan pengukuran ber ulang-ulang masing-masing sebanyak 10 kali pengukuran. Metode analisis dilakukan dengan perhitungan rumus masing-masing jenis sistem pembumian berdasarkan nilai tahanan jenis tanah hasil pengukuran antara lain perbandingan : sistem elektroda rod, sistem pelat dan sistem grid. Dari ke tiga jenis sistem pembumian tersebut akan diambil sistem pembumian yang paling baik dari segi teknis maupun ekonomis sehingga hasil penelitian ini dapat direkomendasikan ke Universitas Udayana sebagai bahan perencanaan sistem pembumian dikeseluruhan gedung.