PERAN PEMERINTAH, MODAL SOSIAL DAN KINERJA USAHA TERHADAP KESEJAHTERAAN PELAKU USAHA INDUSTRI TENUN DI KABUPATEN JEMBRANA, BALI


Oleh : Dr. Drs. G.K. Gandhiadi, M.T.
dibuat pada : 2017
Fakultas/Jurusan : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam/Sarjana Matematika

Kata Kunci :
Peran pemerintah, modal social, kinerja usaha, kesejahteraan, industri tenun

Abstrak :
Sektor idustri pengolahan berupa industri tenun endek dan songket (ATBM) merupakan komoditas/produk/jasa usaha (KPJU) lintas sektoral yang potensial dan perlu dikembangkan di Kabupaten Jembrana, Bali (Penelitian LPPM UNUD, tahun 2011). Oleh karena itu, industri tenun endek dan songket ini perlu dikembangkan dengan memperhatikan peran pemerintah dan modal sosial terhadap kesejahteraan melalui mediasi kinerja usaha. Kurangnya perhatian pemerintah pada pembangunan sumber daya sosial menyebabkan lemahnya modal sosial seperti lemahnya rasa percaya masyarakat, norma/etika luntur, dan jaringan kerja yang kurang harmonis. Modal sosial berfungsi untuk mengatasi berbagai macam hambatan kolektif dalam suatu masyarakat, termasuk masalah kesejahteraan masyarakat (sosial welfare). Melalui perilaku kerja sama, sinergi, mutual acquaintance and recognition masyarakat berupaya untuk memenuhi kebutuhannya sehingga menciptakan kesejahteraan bersama. Peran pemerintah dan modal sosial dalam rangka meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha industri tenun di Kabupaten Jembrana, perlu dikaji melalui mediasi kinerja usahanya. Peran pemerintah dan modal sosial akan mampu berperan melalui sejumlah aktivitas kewirausahaan, misalnya melalui program pembinaan dan pelatihan untuk meningkatkan daya saing hasil produksi dan pemasarannya sehingga kinerja usaha industri tenun di Kabupaten Jembrana meningkat. Sintesa mengenai keterkaitan antara peran pemerintah dan modal sosial dengan kesejahteraan melalui peningkatan kinerja usaha, memerlukan kajian dan kerangka yang komprehensif. Salah satu metoda pemodelan yang melibatkan variabel-variabel sosial (variable laten) adalah Pemodelan Persamaan Struktural (SEM : Structural Equation Modeling). Rekayasa sosial sebagai hasil kajian dan model yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan mampu memberi gambaran dalam menyusun strategi pembinaan dan pelatihan pada pelaku usaha industri tenun di Kabupaten Jembrana, Bali.