KEDALAMAN ATAU JURANG KEMISKINAN SERTA FAKTOR YANG BERPENGARUH DI PROVINSI BALI
Oleh : Prof. Dr. Dra. Anak Agung Istri Ngurah Marhaeni, M.S.
dibuat pada : 2018
Fakultas/Jurusan : Fakultas Ekonomi dan Bisnis/Doktor Ilmu Ekonomi
Kata Kunci :
kemiskinan, kedalaman, jurang kemiskinan, peluang ekonomi
Abstrak : Kemiskinan merupakan salah satu program dari SDGs (Sustainable Development Goals) yang dirancang untuk dihapuskan di semua negara yang meratifikasi Program SDGs tersebut yang mulai diberlakukan pada tahun 2015. Lebih dari 180 negara ikut meratifikasi Program SDGS tersebut, baik negara maju maupun negara yang sedang berkembang. Salah satu goal atau tujuan dari SDGs tersebut adalah menurunkan kemiskinan dan menurunkan kelaparan. Program SDGs ini menunjukkan bahwa program pengentasan kemiskinan menjadi salah satu perhatian berbagai negara untuk dihapuskan. Kondisi ini mencerminkan bahwa program pengentasan kemiskinan menjadi perhatian masyarakat dunia untuk dihapuskan. Berbagai program pengentasan kemiskinan telah dilakukan oleh pemerintah untuk menurunkan jumlah maupun persentase penduduk miskin. Namun sampai saat ini fenomena kemiskinan masih tetap ada. Tujuan penelitian ini adalah 1) Mengkaji kondisi tingkat kedalaman atau jurang kemiskinan di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bali; 2) Menganalisis perbedaan tingkat kedalaman atau jurang kemiskinan di kabupaten/kota menurut wilayah pembangunan yaitu di Bali Selatan, Bali Utara, dan Bali Timur; 3) Menganalisis pengaruh peluang ekonomi, ketersediaan infrastruktur, dan kondisi internal (budaya positif) terhadap akumulasi kapital penduduk miskin di Wilayah Bali Selatan, Bali Utara, dan Bali Timur di Provinsi Bali; 4) Menganalisis pengaruh peluang ekonomi, ketersediaan infrastruktur, kondisi internal (budaya positif), dan akumulasi kapital terhadap kedalaman atau jurang kemiskinan di Wilayah Bali Selatan, Bali Utara, dan Bali Timur di Provinsi Bali; 5) Menganalisis peran akumulasi kapital dalam memediasi pengaruh peluang ekonomi, infrastruktur, dan kondisi internal (budaya positif) terhadap kedalaman atau jurang kemiskinan di Wilayah Bali Selatan, Bali Utara, dan Bali Timur. Untuk menjawab tujuan penelitian, akan dilakukan penelitian di seluruh kabupaten/kota dengan jumlah responden di setiap kabupaten/kota sebanyak 30 orang penduduk miskin. Dengan demikian jumlah total responden dalam penelitian sebanyak 270 orang di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bali. Untuk data yang akan dikumpulkan melalui indepth interview diambil 2 orang informan di masing-masing kabupaten/kota sehingga total informan menjadi 18 orang. Teknik sampling yang akan digunakan adalah kombinasi antara snow ball sampling dengan accidental sampling serta purposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan ada berbagai metode yaitu observasi, wawancara, wawancara mendalam/indepth interview. Uji validitas dan realiabilitas terhadap instrument penelitian juga akan dilakukan sebelum data dikumpulkan. Teknik analisis yang digunakan adalah kombinasi teknik statistik deskriptif baik distribusi frekuensi tunggal maupun tabulasi silang, mean, median, modus dan teknik statistik inferensial yaitu teknik analisis asosiatif yaitu dengan teknik analisis regresi, serta teknik statistik komparatif yaitu Anova.