TATA LETAK MERAJAN DALAM PEKARANGAN DI DESA BALI AGA


Oleh : Dr. Ir. WIDIASTUTI, MT
dibuat pada : 2018
Fakultas/Jurusan : Fakultas Teknik/Sarjana Arsitektur

Kata Kunci :
tata letak, Ulu-teben, Merajan, Bali Aga

Abstrak :
Desa Bali Aga merupakan desa tradisonal Bali yang dalam pengaturan tata ruangnya belum mendapat pengaruh dari ajaran Hindu Jawa (Majapahit). Masyarakat desa Bali Aga mengatur permukimannya dengan konsep ulu-teben yang berorientasi pada sumbu gunung- laut. Berbeda dengan masyarakat Bali dataran yang telah terpengaruh ajaran Hindu-Jawa yang menggunakan orientasi dua sumbu yaitu Gunung-laut dan Timur-Barat. Konsekuensinya adalah terdapat perbedaan penentuan tempat suci baik ditingkat desa maupun pekarangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variasi tata letak Merajan dalam pekarangan di permukiman Desa Bali Aga dan keterkaitannya dengan konsep ulu teben tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mengambil desa-desa Bayung Gede, Pengotan, Sidatapa, Penglipuran, Bug-Bug, Jullah, dan Tenganan. Penelitian ini akan membandingkan tata letak merajan dan menganalisis konsistensi penerapan konsep ulu-teben pada desa-desa tersebut.