EKSTRAK PROPOLIS LEBAH TRIGONA (KELE-KELE) SEBAGAI INHIBITOR RAMAH LINGKUNGAN TERHADAP LAJU KOROSI PADA BERBAGAI METAL EKSPOSE PADA LINGKUNGAN MARINE


Oleh : Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng., IPU.
dibuat pada : 2019
Fakultas/Jurusan : Fakultas Teknik/Sarjana Teknik Mesin

Kata Kunci :
korosi, inhibitor korosi, Propolis, lebah Trigona, SEM, laju korosi

Abstrak :
Korosi merupakan penurunan mutu logam akibat adanya reaksi elektrokimia dengan lingkungannya. Salah satu proses perusakan material khususnya logam karena adanya suatu reaksi antara logam tersebut dengan lingkungan.Lingkungan yang menyebabkan korosi sangat dipengaruhi oleh adanya gas limbah (sulfur dioksida, sulfat, hidrogen sulfida, klorida), kandungan O2, pH larutan, temperatur, kelembaban, kecepatan alir dan aktifitas mikroba. Sehingga semua konstruksi baja harus diwaspadai dari serangan korosi. Korosi tidak dapat dihilangkan, namun korosi dapat diperlambat laju korosinya sehingga muncul berbagai macam cara untuk menanganinya di antaranya penambahan inhibitor. Beberapa penelitian menggunakan inhibitor korosi, perlindungan katodik, pelapisan cat dan lain-lain. Sejauh ini, penggunaan inhibitor korosi merupakan cara yang paling efektif untuk mencegah korosi, karena prosesnya sederhana dengan biaya relatif murah. Umumnya inhibitor korosi berasal dari senyawa anorganik dan organik. Fosfat, silikat, tungstat dan molibdat adalah senyawa anorganik yang digunakan sebagai inhibitor korosi. Namun, senyawa–senyawa tersebut merupakan bahan kimia yang berbahaya, harganya relatif mahal, dan tidak ramah lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan inhibitor korosi dari bahan yang aman, bersifat bio degradable, biaya murah dan ramah lingkungan yaitu Inhibitor organik. Pada Umumnya jenis Green Inhibitor yang digunakan oleh peneliti mengandung senyawa-senyawa antioksidan yaitu senyawa pemberi elektron. Antioksidan bekerja dengan cara mendonorkan elektronnya kepada senyawa yang bersifat oksidan, sehingga aktivitas senyawa oksidan tersebut bisa terhambat. Ektrak propolis dari lebah Trigona (Kele-kele) akan digunakan dalam penelitian ini karena uji hayati (BioEssay) Ektrak propolis dari lebah Trigona (Kele-kele) memiliki zat antioksidan. Dari pemaparan tersebut maka penelitian pada tahun ke-1 peneltian diarahkan untuk menganalisa proses daya hambat inhibitor ektrak propolis terhadap korosi. Pada tahun ke-2 pengujian proses daya hambat inhibitor ektrak propolis yang telah diketahui kandungan fitokimia dan kelayakan inhibisi korosinya pada berbagai jenis material konstruksi yang diekspose pada lingkungan marine dan terrestrial, dan penggunaan inhibitor sebagai pelapis anti korosi yang langsung terekspose pada lingkungannya (marine dan terrestrial). Pada tahun ke-3. penelitian bertujuan untuk mengevaluasi kinerja produk Inhibitor melaui experimen lapangan. Spesimen, setelah di treatment dengan Inhibitor ekstrak propolis dengan kadar dan rentang waktu tertentu, termasuk demontrasi dan validasi. Laju korosi dievaluasi pada baja Low Carbon steel dilingkungan NaCl 3.5%. Peningkatan Efisiensi inhibisi. Polarisasi dan spektroskopi impedansi elektrokimia diselidiki menggunakan potentiodynamic Polarization dan teknik Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS) (ASTM G3-14, Standard Practice for Conventions Applicable to Electrochemical Measurements in Corrosion Testing). Hasil korosi dikarakterisasi dengan SEM (Scanning Electron Microscopy) untuk melihat struktur mikro dan EDS (Energy Dispersive Spectroscopy) untuk melihat produk korosi. Sedangkan untuk menentukan laju korosi dilakukan menggunakan metode kehilangan berat (weight loss) dan electroplating ASTM A53