Uji Aktifitas Antioksidan dan Identifikasi Senyawa pada Ekstrak Daun Sirih dan Minyak Atsiri Daun Sirih, Piper Bitle Linn


Oleh : Dr. Drs. I Wayan Suirta M.Si
dibuat pada : 2017
Fakultas/Jurusan : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam/Sarjana Kimia

Kata Kunci :
minyak atsiri, daun sirih, piper betle, antioksidan.

Abstrak :
Antioksidan berfungsi dalam mengatasi atau menetralisir radikal bebas. Senyawa antioksidan diantaranya: asam fenolat, flavonoid, ?-karoten, vitamin E, vitamin C, asam urat, bilirubin, dan albumin. Beberapa senyawa golongan terpenoid yang mempumyai aktivitas antioksidan yang tinggi seperti: asam kuinat, alilpirokatekol, hidroksikavikol dan eugenol. Senyawa antioksidan alami bermanfaat multifungsional seperti: sebagai pereduksi, penangkap radikal bebas, pengkelat logam, peredam terbentuknya singlet oksigen. (Preethy T.T.,2016). Pin KY., et al, 2010, telah meneliti aktifitas antioksidan dan antiinflamasi pada ekstrak daun sirih piper betle dengan variasi pelarut yang berbeda polaritas. Hasil uji menunjukkan semua akstrak aktif sebagai antioksidan dan antiinflamasi dan fraksi air merupakan yang paling aktif. Srinivasan et al. 2015 telah mengidentifikasi 5 isolat aktif di dalam ekstrak etanol daun sirih. Hasil identifikasi dengan HPLC didapatkan senyawa seperti : asam kafeat, asam p-kumarat, rutin, eugenol dan hidroksikavikol. Asam kafeat (3,4-dihidroksi sinamat) mempunyai sifat sebagai antioksidan dan antibakteri. Daun sirih secara tradisional telah dimanfaatkan sebagai obat berbagai penyakit seperti : susah bernapas, bengkak dan bisul, konjungtivitis, konstivasi, sakit kepala, reumatik, luka atau patah tulang. Minyak atsiri pada daun sirih sebagai obat antibakteri, antiprotozoa, antifugal, juga dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri typhoid, kolera, tuberkolosis.(Guha P.,2006) Penelitian ini akan berlangsung selama 1 tahun yang mencakup : (i) preparasi sampel meliputi pengambilan sampel daun sirih di Desa Wongaya Gede, Kabupaten Tabanan. (ii) Ekstraksi senyawa atsiri dari daun sirih segar dengan cara destilasi uap dan ekstraksi senyawa non atsiri dengan cara maserasi pelarut. (iii) Pemurnian ekstrak hasil maserasi dilakukan dengan kromatografi kolom elusi gradient. (iv) Malakukan uji aktivitas antioksidan terhadap ekstrak hasil pemurnian kolom. (V) Mengidentifikasi ekstrak aktif yang diperoleh dengan spaktrofotometer GCMS. Dari hasil penelitian akan diketahui senyawa atsiri dan non atsiri yang terkandung pada daun sirih dan aktivitasnya sebagai antioksidan.