PENINGKATAN KETAHANAN LELAH SAMBUNGAN RSW PADA MATERIAL LOGAM BERBEDA (DISSIMILAR METAL) DALAM PENGEMBANGAN BODY KENDARAAN RAMAH LINGKUNGAN


Oleh : Prof. Ir. I Nyoman Budiarsa, M.T., Ph.D., IPU
dibuat pada : 2019
Fakultas/Jurusan : Fakultas Teknik/Sarjana Teknik Mesin

Kata Kunci :
Ketahanan Lelah, fatique failure, Dissimilar Metal, RSW TIG welding

Abstrak :
Langkah signifikan yang sedang dilakukan pada Industri otomotif dalam Pengembangan Sistem Transportasi untuk aplikasi daerah wisata harus merupakan transportasi berkelanjutan berwawasan lingkungan (Environment sustainable transport), yaitu melakukan upaya positif untuk mengurangi emisi gas CO2, serta mengurangi konsumsi bahan bakar. Banyak cara untuk mengurangi konsumsi bahan bakar salah satunya adalah dengan menurunkan berat kendaraan Pengurangan berat kendaraan juga menjadi solusi terbaik dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar tertentu maupun peningkatan kemampuan kendaran yang justru meningkatkan emisi gas yang dihasilkan. Penyambungan material tak sejenis menggunakan las titik mulai mendapatkan banyak perhatian dalam rangka mengurangi secara signifikan berat kendaraan. Penelitian sebelumnya yang sudah dilakukan mengabungkan baja ringan dan baja tahan karat menggunakan metode resistance spot welding (RSW). Data base berupa perbaikan kualitas, karakteristik dan kepatutan penyambungan telah diselidiki. Lebih lanjut dalam implementasi diperlukan mengetahui faktor yang mempengaruhi kelelahan sambungan sehingga dapat diketahui secara efektif penentuan umur lelah (fatigue life) dalam rangka peningkatan ketahanan lelah sambungan Berangkat dari keadaan tersebut, dalam penelitian ini akan dilakukan evaluasi akibat beban berulang (fatigue failure) pada sambungan, karena lebih dari 90% penyebab kegagalan mekanik adalah disebabkan oleh kegagalan lelah. Tujuan penelitian ini secara umum untuk memperoleh modal ilmiah untuk mendukung perkembangan penelitian terapan sehingga memperoleh invensi baik metode atau teori baru terkait effek parameter las spot TIG dalam penyambungan tak sejenis (Dissimilar Metal). Penelitian dilakukan menggunakan alat uji fatik dengan tipe rotary bending. Material yang digunakan adalah Baja karbon ST 37 dan stainless steel SS304. Tegangan yang diberikan pada pengujian ditentukan berdasarkan ultimate tensile stress (UTS) dari uji tarik standarisasi ASTM E8 – 04 untuk logam induk dan standar JIS Z3139 untuk specimen pengelasan, kemudian diuji secara mekanis terhadap kekerasan yang bervariasi menurut zone hasil lasnya (nuggets, HAZ, Logam induk). Serta pengujian kekerasan menggunakan Vickers berdasarkan standar ASTM E384-10. Evaluasi kegagalan sambungan akibat beban berulang dilihat dari struktur dan perubahan fase dilakukan menggunakan scanning electron microscope (SEM) dan melalui pengujian variasi tegangan dari UTS dilakukan untuk kajian terhadap umur lelah serta dilakukan analisis peningkatan ketahanan lelah (fatigue resistance)