PENGEMBANGAN PRODUK SEL KERING PROBIOTIK ENDOGEN INDONESIA DENGAN MIKROENKAPSULASI UNTUK PENCEGAHAN PENYAKIT METABOLIK


Oleh : Prof. Ir. I Nengah Sujaya, M.Agr.Sc., Ph.D.
dibuat pada : 2019
Fakultas/Jurusan : Fakultas Kedokteran/Sarjana Kesehatan Masyarakat

Kata Kunci :
Lactobacillus, Weissella, mikroenkapsulasi, probiotik, metabolik

Abstrak :
Indonesia sedang menghadapi beban ganda kesakitan yaitu penyakit menular dan tidak menular. Penyakit menular (infeksi bakteri) ditangani dengan antibiotik. Di sisi lain, terjadi peningkatan penyakit tidak menular yang disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Pemberian antibiotik dan gaya hidup yang tidak sehat cendrung menyebabkan disbiosis pada komposisi bakteri usus yang dapat menimbulkan berbagai penyakit. Penggunaan probiotik menjadi tren global karena terbukti dapat mencegah disbiosis dan meningkatkan keseimbangan bakteri usus. Dengan demikian penelitian ini mempunyai potensi dalam meningkatkan kesehatan masyarakat modern akibat prilaku dan pola makan. Beberapa strain Lactobacillus rhamnosus dan Weissella confusa merupakan kandidat probiotik potensial dengan efek fungsional seperti meningkatkan pertumbuhan bakteri usus, menurunkan kolesterol, antioksidatif, hepato-protector, mencegah konstipasi, menghambat E. coli O157:H7 dan Candida albicans. Probiotik tersebut di atas baik sebagai starter susu fermentasi (L. rhamnosus SKG34, patent no. 000053190) dan W.confusa F213 untuk sari buah probiotik (usulan patent P00201809157). Namun kendala probiotik dalam produk pangan adalah kurang praktis serta masa simpan yang relatif singkat, sehingga perlu dikembangkan sel kering probiotik yang lebih stabil dengan masa simpan yang lebih pajang. Ditemukan bahwa jenis enkapsulan dan proses enkapsulasi mempengaruhi viabilitas dan stabilitas probiotik. Dengan susu skim dan maltodekstrin diperolah populasi probiotik sebesar 1011-12 cfu/gr. Tetapi, viabilitas probiotik dengan susu skim lebih stabil dari pada maltodekstrin. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan formulasi yang baik untuk produksi sel kering probiotik dengan populasi tinggi dan stabil selama penyimpanan, yang akan dilakukan selama 3 tahun yaitu: tahun 1; pengembangan formulasi dan enkapsulan yang baik untuk menghasilkan sel kering probiotik, tahun 2; aplikasi formulasi enkapsulan terbaik untuk produksi sel kering probiotik dan viabilitas probiotik selama penyimpanan, tahun 3; uji organoleptik dan efek fungsional sel kering probiotik terhadap kadar kolesterol dan imun modulator pada subyek manusia. Rangkaian penelitian ini akan menghasilkan prototype produk inovatif sel kering probiotik endogen Indonesia dengan TKT 6-7.