Produktivitas Ayam Kampung Persilangan White Goal X Lensi Dipelihara Secara Free Range Dengan Penambahan Level Ekstrak Kulit Buah Naga (Hylocereus sp )


Oleh : IR. I WAYAN WIJANA, MP.
dibuat pada : 2018
Fakultas/Jurusan : Fakultas Peternakan/Sarjana Peternakan

Kata Kunci :
Kata kunci : FCR, produktivitas , karkas , tepung kulit buah naga, White Goal , Lensi

Abstrak :
Produktivitas Ayam Persilangan White Goal X Lensi Dipelihara Secara Free Range Dengan Penambahan Level Ekstrak Kulit Buah Naga (Hylocereus sp ). Berkembangnya perdagangan buah naga baik untuk jus ataupun buah yang dipotong – potong mengabibatkan banyak kulit buah yang terbuang . Pada kulit buah naga masih menyimpan potensi yang baik seperti beta carotin, pectin, tannin dan fitokinase, yang dapat meningkatkan digunakan dalam meningkatkan produktivitas ayam persilangan White Goal X Lensi Dipelihara Secara Free Range sehingga perlu dilakukan. Produktivitas Ayam Persilangan yang dipelihara secara Free Range perlu dibarengi dengan penambahan level ekstrak kulit buah naga (Hylocereus sp ) untuk mrningkatkan vitalitas ayam persilangan sehingga dapat diperoleh ayam yang sehat dan dapat berprodusi sesuai dengan produktivitasnya. Penelitian direcanakan dilaksanakan selama 8 minggu dan pelaksanaannya dilakukan pada Kandang Ayam Free Range Farm Bukit , Fakultas Peternakan Kampus Jimbaran, Denpasar. Metode yang digunakan, rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan, 4 ulangan dan setiap ulangan terdiri dari 5 ekor ayam persilangan , total sebanyak 80 ekor. Perlakuan ransum berturut-turut : R0 =tanpa ekstrak tepung kulit buah naga (Hylocereus sp ) , R1: 5% ekstrak tepung kulit buah naga (Hylocereus sp ) , R2: 10% ekstrak tepung kulit buah naga (Hylocereus sp ) dan R3: 15% ekstrak tepung kulit buah naga (Hylocereus sp) dalam air minum 100 cc yang diberikan . Variabel yang diamati : Produktivitas Ayam Persilangan (performans , konsumsi ransum, pbb, FCR, karkas ayam , kesehatan ayam (darah) Data yang diperoleh dianalisis ragam dan apabila diantara perlakuan berbeda nyata (P < 0.05) maka diuji lanjut dengan uji jarak berganda Duncan (Steel dan Torrie, 1990).