Kajian Intensitas Medan Listrik di bawah Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV antara tiang dengan Konfigurasi Vertikal dan Horisontal


Oleh : Anak Agung Ngurah Amrita, ST., MT
dibuat pada : 2016
Fakultas/Jurusan : Fakultas Teknik/Sarjana Teknik Elektro

Kata Kunci :
Intensitas Medan Listrik, Konstruksi Vertikal, Konstruksi Horisontal

Abstrak :
Penyaluran energi listrik dari pusat-pusat pembangkit menuju ke gardu induk, dari gardu induk ke gardu induk atau dari gardu induk ke pusat-pusat beban besar lainnya menggunakan saluran yang disebut saluran transmisi. Saluran transmisi yang umum digunakan adalah Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV. Besarnya tegangan yang digunakan pada saluran transmisi merupakan suatu upaya untuk mengurangi rugi–rugi daya yang timbul akibat penggunaan saluran panjang. Peningkatan tegangan akan menyebabkan penurunan arus yang mengalir pada saluran sehingga rugi–rugi yang terjadi pada saluran juga akan berkurang. Penyaluran energi listrik dengan cara peningkatan tegangan berpengaruh terhadap makin kuatnya medan listrik yang terbentuk di sekitar saluran transmisi. Peningkatan medan listrik ini dikhawatirkan akan menimbulkan suatu dampak yang merugikan bagi masyarakat yang berada di bawah lintasan penghantar saluran transmisi. Dampak negatif dari penyaluran energi listrik ini sudah menjadi masalah lingkungan tersendiri bagi PT. PLN (Persero), apalagi dengan beralih fungsinya lahan terbuka menjadi areal pemukiman. Awalnya saluran transmisi dibangun di atas daerah terbuka seperti sawah dan ladang, sekarang di bawah saluran transmisi sudah banyak berdiri rumah yang diantaranya dibangun berlantai. Hal inilah yang menjadi alasan utama untuk melaksanakan penelitian ini. Dasar perhitungan dan pengukuran kuat medan listrik di bawah saluran transmisi adalah 1 ( satu ) meter di atas permukaan tanah. Rekomendasi IRPA/INIRC untuk waktu paparan tidak terbatas terhadap medan listrik yang berlaku pada lingkungan kerja dan umum termasuk daerah pemukiman pada frekuensi 50/60 hz adalah 5 kV/m. Rekomendasi IRPA/INIRC ini juga sejalan dengan SNI 04-6950-2003, tentang Nilai Ambang Batas Medan Listrik di bawah Saluran Udara Tegangan Tinggi ( SUTT ) dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi ( SUTET ). Permasalahan pertama adalah berapakah nilai intensitas medan listrik dan karakteristik medan listrik yang terbentuk di bawah saluran transmisi 150 kV akibat adanya pemasangan 2 (dua) tiang yang berdampingan yaitu tiang dengan konstruksi vertikal dan horisontal. Permasalahan kedua adalah berapakah jarak minimal suatu bangunan bisa didirikan di antara kedua konstruksi tiang saluran transmisi 150 kV. Penelitian tahap pertama dilakukan dengan cara melakukan perhitungan dan pengukuran kuat medan listrik di beberapa titik di antara kedua konstuksi tiang yang berbeda tersebut. Tujuannya adalah untuk mendapatkan nilai intensitas medan listrik yang diinginkan serta mendapatkan karakteristik yang terbentuk dari hasil perhitungan dan pengukuran di antara konstruksi saluran vertikal dan horisontal. Penelitian tahap kedua dilakukan dengan memanfaatkan hasil penelitian pertama. Karakteristik yang terbentuk di antara kedua konstruksi akan digunakan untuk menentukan jarak minimal ke konduktor pada saat mendirikan bangunan termasuk menentukan ketinggian lantai dari bangunan tersebut. Hasil ini nantinya diharapkan bisa menjadi rekomendasi bagi perorangan atau pengembang apabila karena keterbatasan lahan harus membangun di antara kedua konstruksi tiang saluran transmisi 150 kV. Penelitian dilakukan di lintasan yang dilalui oleh Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV, Gardu Induk (GI) Kapal–Gardu Induk (GI) Padang Sambian, karena disepanjang lintasan di antara kedua konstruksi tiang vertikal dan horisontal ini sudah banyak berdiri bangunan–bangunan sebagai bentuk alih fungsi lahan dari lahan terbuka menjadi areal pemukiman.