Analisis Perkuatan Seismik Menggunakan Beberapa Type Breising Untuk Ketahanan Struktur Rangka Beton Bertulang Terhadap Beban Gempa


Oleh : Ir. I Gede Adi Susila, ST, M.Sc.,Ph.D, IPU, ASEAN ENG.
dibuat pada : 2017
Fakultas/Jurusan : Pasca Sarjana/Program Profesi Insinyur

Kata Kunci :
Breising baja, elemen frame, beton bertulang, analisis pushover

Abstrak :
Perubahan SNI 1726-2002 (lama) menjadi SNI 1726-2012 (baru) berdampak buruk bagi konstruksi di wilayah Indonesia. Perubahan peta dasar wilayah gempa dan spektrum respon pada peraturan terbaru untuk perencanaan struktur menyebabkan perubahan ketahanan gempa pada bangunan yang didesain dengan SNI lama. Pengaruh perubahan code ini mengakibatkan banyak struktur bangunan mengalami over stressed pada beberapa komponen struktur saat menerima beban gempa rencana menurut SNI baru. Oleh karena itu, penting dilakukannya perkuatan struktur. Metode perkuatan yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan breising baja tipe X, V, V-terbalik baik terpasang ekternal maupun internal. Keunggulan pemasangan breising adalah mampu meningkatkan kapasitas lateral secara signifikan, dan memiliki massa yang kecil, sehingga tidak membebani struktur. Pada penelitian ini, gedung berlantai 3, 5, 8 dan 10 didisain dengan SNI lama dan kemudian ditinjau kegagalan strukturnya berdasarkan SNI terbaru. Analisis komputer dilakukan pada gedung yang telah mengalami gagal struktur (over stress) pada komponennya kemudian diperkuat dengan breising. Analisis nonlinear pushover dilakukan pada variasi perkuatan bresing dengan dan tanpa bingkai (internal dan eksternal) sejumlah 48 buah struktur yang kemudian ditinjau kinerja strukturnya. Kapasitas lateral dan kinerjanya diamati untuk mengetahui kemampuan struktur dalam mendisipasi energy gempa yang terjadi pada komponen struktur dengan terbentukannya sendi-sendi plastis. Hasil perbandingan perilaku dan kinerja dari masing-masing model dibandingkan Dari perbandingan kinerja antara model penelitian ini akan disimpulkan bahwa kapasitas ultimate masing-masing model yang dihasilkan mampu meningkat bahkan sampai ± 150% lebih besar terhadap gaya geser dasar struktur yang direncanakan dengan SNI 2002. Dari kurva pushover pada setiap model akan diukur level kinerjanya dan diharapkan berada pada level Operasional (O), Immadiate Occupancy (IO) atau tidak boleh melampaui kondisi performance level Live Safety (LS) yang diatur pada ATC-40. Secara umum level kinerja diharapkan meningkat setelah diberikan perkuatan breising atau struktur dengan perkuatan breising akan memiliki kapasitas lateral yang lebih tinggi dan taraf kerusakan yang minimum.