KARAKTERISTIK FISIK, MEKANIK, DAN AKUSTIK GREENCOMPOSITE PRAHF SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF INTERIOR KENDARAAN YANG RINGAN DAN RENEWABLE


Oleh : Dr. Cok Istri Putri Kusuma Kencanawati, ST, M.Si
dibuat pada : 2019
Fakultas/Jurusan : Fakultas Teknik/Sarjana Teknik Mesin

Kata Kunci :
Renewable; Pine resin; Areca: Greencomposite

Abstrak :
Perkembangan rekayasa material komposit tidak hanya menggunakan penguat dari alam juga menggunakan matrik dari bahan alam. Kelebihan komposit berbahan alam adalah ramah lingkungan, biodegradable dan terbarukan yang biasanya disebut “Greencomposite”. Matriks pada komposit berfungsi sebagai pengisi atau bahan pengikat serat dan juga meneruskan beban. Umumnya matriks yang selama ini digunakan berasal dari bahan sintetis sehingga bersifat tidak ramah lingkungan. Oleh karena itu mulai dikembangan bahan matriks yang berasal dari alam, salah satunya adalah getah pinus. Getah Pinus Merkusii (Pine Resin). Getah pinus berasalah dari hasil sadapan pohon pinus Merkusii yang banyak tumbuh di Kawasan Pengelolaan Hutan (KPH) Bali Timur. Mengingat selama ini belum ada pemanfaatan terhadap getah pinus dari pohon pinus di wilayah ini. Menurut laporan Perhutani tahun 2010 setiap pohon pinus yang dewasa (Umur > 9 tahun) akan menghasilkan getah sebanyak 7,23 gr/pohon/hari, sedangkan perkiraan jumlah pohon pinus di kawasan ini sebanyak 133.000 pohon sehingga potensi getah pinus di KPH Bali Timur cukup besar. Karena proses penyadapan getah pinus ini dilakukan dengan cara dibor sehingga tidak akan merusak fungsi utama dari pohon pinus yaitu sebagai konservasi lahan di wilayah Kintamani. Sedangkan untuk penguatnya juga berasal dari bahan alami yaitu limbah serat kulit buah Pinang (Areca Catechu L), yang pemanfaatannya masih terbatas dan biasanya menjadi beban pencemaran lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan matriks getah pinus (pine resin) dengan penguat limbah serat kulit buah pinang (Areca Catechu L.) Greencomposite PRAHF sebagai Bahan Alternatif Interior kendaraan yang Ringan dan Renewable. Rekayasa getah pinus dilakukan dengan pemanasan dan holding time tertentu sehingga didapatkan getah pinus yang memiliki karakteristik seperti resin pada umumnya. Selanjutnya bioresin getah pinus dan penguat serat kulit buah pinang akan dicetak dengan metode hand lay out mendapatkan komposit yang ramah lingkungan, renewable dan terbarukan (greencomposite). Pengujian selanjutnyanya dengan uji karakterirasi serat, karakterisasi getah pinus dan juga pengujian komposit berupa pengujian densitas, porositas, kekuatan tarik dengan standar ASTM D3039, Uji Impak mengacu pada ASTM D 5941, Uji Akustik dan SEM. Hasil dari penelitian ini diharapkan bahwa greencomposite dengan penguat serat kulit buah pinang dan matriks getah pinus dapat memiliki karakteristik yang sesuai sebagai material lightweight dan biodegradable serta terbarukan.