Pengaruh Polimorfisme Gen SOD2 Varian C-9-T terhadap Risiko Retinopati pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II


Oleh : Dr. dr. Anak Agung Mas Putrawati Triningrat, S.Ked., Sp.M(K)
dibuat pada : 2017
Fakultas/Jurusan : Fakultas Kedokteran/Spesialis Ilmu Kesehatan Mata

Kata Kunci :
DM tipe II, Retinopati diabetik, SOD2, Odds Ratio

Abstrak :
Prevalensi Diabetes Melitus tipe II semakin meningkat secara global dan diperkirakan akan mencapai 366 juta jiwa pada tahun 2030. Seiring dengan meningkatnya angka DM tipe II, terjadi juga peningkatan angka prevalensi komplikasi dari DM tipe II yang salah satunya adalah retinopati, suatu jenis komplikasi mikroangiopati. Angka prevalensi retinopati diabetika diperkirakan akan mencapai 191 juta pada tahun 2030. Estimasi risiko menjadi hal yang sangat penting dalam usaha preventif retinopati diabetika, salah satunya adalah dengan mendeteksi polimorfisme yang bertanggung jawap terhadap peningkatan risiko retinopati diabetik. Beberapa polimorfisme gen telah diteliti dan dibuktikan hubungan kausalitasnya dengan retinopati diabetik seperti pada gen VEGF-1, Alr, EPO, TGF-?, dan MTHFR. Namun tidak ada satupun dari gen-gen tersebut yang memiliki odds ratio lebih dari 3 sehingga tergolong menjadi faktor risiko ringan-sedang. Akan tetapi, penelitian terbaru pada nefropati diabetik, yang juga merupakan mikroangiopati diabetik, menunjukkan bahwa polimorfisme pada gen SOD2 varian C-9-T meningkatkan risiko terjadinya nefropati diabetik sebesar 9.16 kali (OR:9.16; CI: 1.08 – 204.03). Penyebab umumnya diperkirakan akibat menurunnya fungsi antioksidan seluler pada individu dengan polimorfisme ini. Oleh karena retinopati diabetika memiliki pathogenesis yang mirip dengan nefropati, maka dapat dihipotesiskan adanya pengaruh yang sama dari polimorfisme ini pada retinopati diabetik. Pada penelitian ini kami meneliti pengaruh dari polimorfisme SOD2 C-9-T terhadap risiko retinopati diabetik. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kasus kontrol dengan menggunakan bahan biologi tersimpan di Bagian Biokimia Universitas Udayana. Penelitian direncanakan berjalan selama 3 bulan dengan urutan prosedur berupa seleksi sampel, isolasi DNA, PCR, pengurutan basa dan diakhiri dengan analisis data serta penulisan laporan. Diharapkan data yang dihasilkan dari penelitian ini akan berguna dalam stratifikasi risiko retinopati pada penderita DM tipe II.