Strategi Pengembangan Kuliner Lokal Untuk Mendukung Pariwisata Kerakyatan Berkelanjutan Di Desa Sangeh Kabupaten Badung


Oleh : Ni Nyoman Sri Aryanti, SST.Par, M.Par
dibuat pada : 2017
Fakultas/Jurusan : Fakultas Pariwisata/Sarjana Terapan Pengelolaan Perhotelan

Kata Kunci :
Strategi Pengembangan, Kuliner Lokal, Pariwisata Kerakyatan, Pariwisata Berkelanjutan

Abstrak :
Desa Sangeh dari dulu sudah dikenal oleh wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara. Tetapi, perkembangan Desa Sangeh sebagai daya tarik wisata mengalami pasang surut. Di mana, Desa Sangeh sebagai daya tarik wisata hanya mengandalkan Hutan Pala beserta kera-kera penghuninya. Masyarakat Desa Sangeh akhirnya cepat tanggap terhadap situasi tersebut, sehingga keberadaan Hutan Sangeh dan kera-keranya tersebut pengelolaannya kemudian diambil alih oleh Desa Adat, di mana hasilnya sangat positif, terjadi peningkatan kunjungan wisatawan. Untuk memberikan alternatif wisata yang lebih beragam lagi, maka perlu direncanakan paket/produk wisata lokal yang dapat dikemas oleh masyarakat Desa Sangeh menjadi daya tarik pilihan kepada wisatawan yang berkunjung. Potensi-potensi lokal tersebut yang merupakan bagian hidup dan aktivitas sehari-hari masyarakat Desa Sangeh perlu untuk diperkenalkan kepada wisatawan agar perkembangan kepariwisataan di Desa Sangeh dapat menampilkan sesuatu yang berbeda daripada daya tarik wisata yang sejenis yang mengandalkan daya tarik hutan beserta keranya. Potensi yang dapat dikembangkan tersebut adalah potensi kuliner lokal, di mana di Desa Sangeh dapat ditemukan berbagai kuliner lokal masyarakat yang sangat beragam dari berbagai olahan dan berbagai cita rasa. Pendekatan kualitatif digunakan untuk menemukan model secara naturalis sesuai dengan keadaan serta potensi yang dimiliki Desa Sangeh yang merupakan salah satu daya tarik wisata yang sedang berkembang di Kabupaten Badung untuk mengembangkan potensi kuliner lokal dalam menunjang pariwisata kerakyatan berkelanjutan dan dikombinasikan dengan Metode Focus Group Discussion (FGD), Matrik SWOT, serta Analisis Skala Likert. Hasil-hasil analisis data akan ditampilkan secara deskriptif kualitatif yang menyajikan pendapat/persepsi masyarakat dan wisatawan, kekuatan dan kelemahan pengembangan kuliner lokal, peluang dan tantangan pengembangan kuliner lokal, hasil observasi, teori, dan konsep yang ditemukan di lapangan berdasarkan sudut pandang informan yang kemudian diinterpretasi oleh Tim Peneliti.