Tipologi Leksikal Verba 'Memakai' Dalam Bahasa Jepang: Kajian Metabahasa Semantik Alami


Oleh : Ni Made Wiriani, S.S., M.Hum.
dibuat pada : 2016
Fakultas/Jurusan : Fakultas Ilmu Budaya/Sarjana Sastra Jepang

Kata Kunci :
Tipologi Leksikal, Verba 'Memakai', MSA

Abstrak :
RINGKASAN Dalam mempelajari suatu bahasa aspek makna merupakan salah satu kajian yang paling sentral, karena mengungkapkan representasi pikiran manusia penutur bahasa tersebut (Wierzbicka, 1996; Leech, 2003; Allan, 2001). Penelitian ini didasari oleh pengajaran linguistik khususnya mengenai makna kata (imiron) dalam bahasa Jepang. Sering kita temukan dalam suatu bahasa tertentu memiliki leksikon (kosakata) lebih dari satu, tetapi memiliki makna yang sama. Misalnya, kata yang memiliki arti ‘memakai’ dalam bahasa Jepang memiliki lebih dari sepuluh leksikon yaitu, tsukau, mochiiru, tsukeru, sasu, kakeru, shimeru, hameru, kiru, maku, kaburu, haku, dan shiyou suru yang sering ditemukan dalam buku-buku bahasa Jepang. Dalam pembelajaran imiron (makna kata) tentu pengajar dituntut dapat menjelaskan makna kata tersebut dengan jelas dan tuntas, karena keduabelas kata tersebut memiliki makna yang sama. Ini sangat menarik untuk dijadikan objek penelitian. Masalah yang ingin dikaji adalah bagaimana struktur semantis serta fitur pembeda verba ‘memakai’ dalam bahasa Jepang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur semantik serta fitur pembeda verba ‘memakai’ dalam bahasa Jepang. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah data dikumpulkan menggunakan metode simak, yaitu menyimak penggunaan verba ‘memakai’ dalam sumber data primer yang telah ditentukan, berupa kamus-kamus, novel, majalah serta buku-buku bahasa Jepang. Teknik yang digunakan yaitu teknik catat. Data-data yang telah ditemukan dicatat langsung ke dalam komputer. Analisis dilakukan setelah semua data mengenai verba ‘memakai’ terkumpul. Data dianalisis struktur semantiknya. Untuk menganalisis data penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu mendiskripsikan unsur-unsur yang digunakan oleh makna asali leksikal verba ‘memakai’ dengan tujuan untuk mendapatkan makna secara alamiah. Teknik analisis menggunakan langkah-langkah, yaitu menganalisis struktur semantik verba ‘memakai’, kemudian melakukan pemetaan eksponem melalui eksplikasi dengan cara paraphrase. Cara penyajian hasil analisis data adalah dengan metode informal, yaitu dengan cara membahasakan semua unsur yang berkaitan dengan verba ‘memakai’ dalam bahasa Jepang (Mahsun, 2005).