PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU, RUMAH TANGGA DAN KOMUNITAS TERHADAP KEPUTUSAN MIGRASI TENAGA KERJA DI KOTA DENPASAR


Oleh : Anak Agung Bagus Putu Widanta, S.E., M.Si.
dibuat pada : 2016
Fakultas/Jurusan : Fakultas Ekonomi dan Bisnis/Sarjana Ekonomi

Kata Kunci :
Kemiskinan, Migrasi

Abstrak :
Kota Denpasar merupakan ibukota Provinsi Bali yang memiliki tingkat migrasi masuk yang sangat tinggi. Berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2010, Kota Denpasar memiliki jumlah migran terbanyak dibandingkan dengan kabupaten lainnya.Tingginya migrasi risen masuk ke Kota Denpasar juga membawa isu tersendiri terkait dengan kependudukan seperti pengangguran dan masalah kerawanan sosial. Pada daerah asal migran juga menimbulkan isu tersendiri karena daerah yang ditinggalkan akan terjadi pengurangan sumberdaya manusia di daerah tersebut. Kehilangan sumberdaya manusia sebagai salah satu modal pembangunan akan menyebabkan semakin tersendatnya pembangunan daerah dan semakin lambatnya pertumbuhan ekonomi. Konsekuensinya, semakin banyak penduduk yang bermigrasi keluar daerah dan daerah tersebut semakin jauh tertinggal dibandingkan dengan daerah lainnya. Tingkat migrasi yang tinggi tidak saja menimbulkan isu pembangunan di daerah tujuan namun juga di daerah asal. Penanggulangan terhadap isu-isu tersebut memerlukan penggalian informasi yang komprehensif mengenai faktor yang mempengaruhi keputusan individu untuk melakukan migrasi. Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh karakteristik individu, karakteristik rumah tangga dan karakteristik komunitas dari tenaga kerja terhadap keputusan melakukan migrasi risen masuk ke Kota Denpasar serta menguji apakah terdapat perbedaan antara migran laki-laki dan migran dewasa. Kontribusi studi adalah pengujian seluruh karakteristik diuji secara bersama-sama sehingga memberikan informasi yang komprehensif dalam memahami faktor yang mempengaruhi migrasi tenaga kerja. Karakteristik dikategorikan menjadi tiga kelompok utama yaitu pertama, karakteristik individu merupakan karakteristik yang melekat pada individu itu secara unik seperti usia, tingkat pendidikan,jenis kelamin dan status perkawinan. Kedua, karakteristik rumah tangga merupakan gambaran rumah tangga dari migran di daerah asal diantaranya jumlah lahan yang dimiliki, status kepemilikian rumah tinggal, akses terhadap air bersih, akses terhadap penerangan listrik, jumlah anggota rumah tangga usia produktif dan usia non produktif, akses terhadap sumber kredit serta kepemilikian kartu miskin. Ketiga, karakteristik komunitas merupakan karakteristik yang melekat di di daerah asal migran seperti fasilitas infrastruktur, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas ekonomi (pasar dan lembaga keuangan). Data primer digunakan sebagai estimasi utama dengan sampel adalah migran risen masuk ke Kota Denpasar yang berusia 15 tahun ke atas. Estimasi dilakukan dengan menggunakan model logistic karena variabel keputusan bermigrasi berupa variabel binary. Sampel adalah migran risen masuk ke Kota Denapsar dan berusia 15 tahun ke atas Pengecekan robustness model dilakukan dengan melakukan estimasi pada beberapa kelompok sampel yaitu sampel penuh serta sub sampel laki-laki dan sub sampel perempuan. Hasil estimasi memberikan gambaran yang komprehensif dari faktor yang berpengaruh terhadap keputusan untuk melakukan migrasi risen sehingga bisa sebagai bahan referensi bagi pembuat kebijakan dalam menentukan arah perencanaan menanggulangi permasalahan tenaga kerja baik di daerah asal maupun daerah tujuan yaitu Kota Denpasar. Dengan mempertimbangkan karakteristik yang melatarbelakangi migrasi, maka diharapkan kebijakan yang disusun untuk menanggulangi masalah kependudukan karena migrasi masuk akan lebih terarah dan lebih tepat sasaran.