HUBUNGAN ANTARA RASIO-RASIO KEUANGAN DAN RETURN SAHAM: PENDEKATAN MODEL LINIER DAN NON-LINIER PADA SAHAM – SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA


Oleh : I Made Pande Dwiana Putra, S.E., M.M., Ak.
dibuat pada : 2017
Fakultas/Jurusan : Fakultas Ekonomi dan Bisnis/Sarjana Akuntansi

Kata Kunci :
model linier, model non-linier, rasio keuangan, return saham

Abstrak :
Sedari awal dilakukannya penelitian tentang relevansi nilai, telah terbentuk pemahaman bahwa hubungan-hubungan antara variabel-variabel akuntansi dengan return saham dapat dijelaskan dengan pola-pola linier. Penelitian terkini pun masih kebanyakan mengadopsi asumsi linieritas ini. Model hubungan alternatif berupa fungsi-fungsi non-linier mulai diperkenalkan oleh Mramor dan Mramor-Kosta (1997) guna memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ditemukan di model linier. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan relevansi nilai rasio keuangan dengan valuasi saham di BEI. Tujuan lain yang ingin dicapai adalah untuk membandingkan tingkat akurasi model-model linier dan non-linier dalam menjelaskan hubungan-hubungan tersebut. Data akuntansi berupa laporan keuangan dikumpulkan untuk kemudian dilakukan perhitungan atas rasio-rasio keuangan yang umum digunakan dalam hubungannya dengan valuasi saham. Return saham sebagai variabel terikat diperoleh dari formulasi return dengan pendekatan buy-and-hold return (BHR) dan cumulative return (CR). Perusahaan sampel adalah seluruh perusahaan non keuangan yang terdaftar di BEI selama periode 2007 sampai 2016. Dalam pengujian empiris, pertama-tama dibentuk model regresi linier multivariat masing-masing untuk BHR dan CR. Untuk menyelidiki hubungan-hubungan non-linier, pertama-tama BHR dan CR diregresikan secara linier dan non-linier dengan satu per satu rasio keuangan dalam persamaan-persamaan bivariat. Hal ini dilakukan untuk mengetahui model manakah yang paling sesuai untuk masing-masing rasio tersebut, apakah linier, kuadratik, logaritmik, eksponensial, kuadratik-logaritmik, rational-logaritmik, atau kah akar kuadrat. Berdasarkan hasil dari analisis bivariat, kemudian disususun model non-linier multivariat untuk melihat adanya hubungan-hubungan non-linier.