STRATEGI PENGURANGAN ANCAMAN SAMPAH PLASTIK DI LAUT YANG BERSUMBER DARI SUNGAI DI WILAYAH SARBAGITA, BALI


Oleh : I Gede Hendrawan,S.Si.,M.Si.,Ph.D
dibuat pada : 2018
Fakultas/Jurusan : Pasca Sarjana/Doktor Ilmu Lingkungan

Kata Kunci :
Sampah laut, Sarbagita, Sungai, CSIRO, Transect

Abstrak :
Ancaman sampah plastik terhadap ekosistem perairan laut Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan, dimana Indonesia menduduki peringkat ke-2 dengan jumlah sampah plastik terbesar di dunia setelah China. Sampah plastik selain mengganggu keanekaragaman hayati laut juga sangat mengganggu keindahan pantai dan panorama bawah laut sehingga sangat merugikan industri pariwisata di Indonesia. Sampah plastik yang mencemari laut 80% berasal dari aktifitas didarat, dan sebagian besar sampah yang mencemari laut dibawa oleh aliran sungai. Namun informasi berhubungan dengan sumber, jenis, dan pergerakan/deposisi sampah plastik masih sangat sedikit, lebih-lebih di Indonesia yang memiliki luas wilayah laut yang jauh lebih luas dari daratannya. Untuk itu, kajian terkait dengan sumber sampah yang ada didarat, utamanya jumlah dan jenis sampah yang terdapat di sungai akan sangat membantu pemerintah dan pihak-pihak terkait dalam upaya pencegahan terhadap tercemarnya laut dari sampah Plastik. Sarbagita merupakan wilayah metropilit yang ada di Provinsi Bali, yaitu terdiri dari Kota Denpasar, Kab. Badung, Kab. Gianyar, dan Kab. Tabanan. Wilayah Sarbagita merupakan epicentrum kegiatan bisnis dan pariwisata di Bali, sehingga permasalahan sampah adalah masalah yang sangat sensitif yang akan memberikan citra buruk bagi sektor pariwisata di Bali. Untuk itu, melakukan identifikasi potensi sampah yang ada di aliran sungai yang ada di wilayah Sarbagita serta merumuskan strategi untuk mengurangi jumlah sampah sampai ke laut menjadi kegiatan yang sangat penting dan prioritas untuk dilakukan. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, maka metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode yang telah dilakukan oleh banyak peneliti berkaitan dengan sampah plastik di dunia. Identifikasi sampah plastik dilakukan dengan metode transect yang dikembangkan oleh CSIRO-Australia. Sementara untuk merumuskan strategi pengurangan sampah plastik yang menuju laut akan dilakukan dengan metode wawancara secara mendalam dan focus group discussion (FGD), serta meng-elaborasikan dengan data-data identifikasi sampah plastik yang telah dilakukan sebelumnya dan selanjutnya dilakukan analisis IFAS, EFAS, SWOT dan Matrix grand srategi. Untuk mencapai seluruh tujuan yang ditetapkan, maka penelitian ini diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu 2 tahun. Setelah tahun ke-2, usulan strategi ini diharapkan dapat diadopsi oleh pemerintah serta pihak terkait lainnya untuk perbaikan pengelolaan dimasa yang akan datang sehingga ekosistem perairan laut tetap terjaga, pariwisata semakin membaik, dan kesejahteraan masyarakat tetap terjamin.