KEPUTUSAN PEMILIHAN STRATEGI MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN YANG MENGALAMI FINANCIAL DISTRESS


Oleh : Dr. Putu Ery Setiawan,SE.,M.Com.,Ak.,CA.
dibuat pada : 2018
Fakultas/Jurusan : Fakultas Ekonomi dan Bisnis/Pendidikan Profesi Akuntan

Kata Kunci :
financial distress, accrual earnings management, real earnings management, classification shifting

Abstrak :
Financial distress seringkali memberikan insentif bagi manajemen untuk menunjukkan peningkatan kinerja dalam waktu singkat baik untuk memperoleh pendanaan maupun untuk keuntungan pribadi. Tingkatan financial distress juga mendorong manajer untuk menerapkan strategi manajemen laba yang berbeda-beda antara real earnings management, accrual earnings management maupun classification shifting yang mencerminkan trade-off antara likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah financial distress dan tingkatannya memiliki peran dalam mempengaruhi perilaku manajemen dalam memilih strategi manajemen laba. Penelitian ini akan dilakukan secara komprehensif terhadap semua emiten sektor maufaktur Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 10 tahun dari 2008 – 2017. Sampel diperoleh dengan metode purposive sampling berjumlah 97 emiten atau 970 amatan selama 10 tahun. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier majemuk dengan meregresikan accrual earnings management, real earning management dan classification shifting terhadap financial distress berserta variabel-variabel kontrol. Accrual earning management diukur dengan model Jones (1991) guna mengukur abnormal accruals. Real earnings management diukur dengan model Gunny (2010) untuk mengukur manipulasi aktivitas riil dalam pengeluaran biaya riset dan pengembangan, pengeluaran biaya pemasaran, administrasi dan umum, serta overproduction. Classification shifting diukur dengan model McVay (2006) untuk mengukur unexpected performance dari classification shifting. Financial distress diukur dengan pendekatan Altman’s Z-Score. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan perspektif baru terutama dengan digunakannya real earnings management dan classification shifting sebagai tambahan dari accrual earnings management sebagai alternatif strategi perusahaan yang mengalami financial distress. Hal ini menjadi relevan karena ketiga pilihan ini tersedia dan diambil oleh manajemen ketika perusahaannya mengalami financial distress. Dampak lain yang diharapkan dari penelitian ini adalah menjawab perbandingan pilihan strategi pada berbagai tahapan financial distress, alih-alih pada tahap awal atau ekstrim saja.