Kadar hepcidin serum pada penderita Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) selama fase pengobatan: pengaruhnya pada aktivitas eritropoisis dan cadangan besi


Oleh : Dr.dr. I Nyoman Wande, S.Ked.,Sp.PK(K)
dibuat pada : 2019
Fakultas/Jurusan : Fakultas Kedokteran/Sarjana Kedokteran

Kata Kunci :
hepcidin, aktivitas eritropoisis, feritin, leukemia limfoblastik akut

Abstrak :
Latar belakang. Produksi hepcidin diregulasi oleh tiga faktor yaitu status besi, rangsangan inflamasi dan sinyal eritropoisis yang belum diketahui. Semua faktor tersebut bisa ditemukan pada leukemia limfoblastik akut (LLA). Pengobatan untuk leukemia limfoblastik akut prekursor sel B dan sel T lineage terdiri dari tiga fase standar yaitu induksi remisi, intensifikasi (konsolidasi), dan pemeliharaan Tujuan. Untuk mengetahui peranan hepcidin terhadap aktivitas eritropoisis dan cadangan besi serum pada penderita leukemia limfoblastik akut (LLA) selama fase terapi. Metode. Penelitian ini menggunakan rancangan analitik observasional dengan rancang bangun crossectional. Jumlah subjek penelitian masing masing kelompok yaitu sebesar 16 penderita LLA yang terbagi menjadi kelompok fase induksi, fase konsolidasi dan fase pemeliharaan. Pemeriksaan hepcidin serum menggunakan metode ELISA double antibody sandwich. Aktivitas eritropoisis ditentukan dengan memeriksa darah lengkap dan persentase retikulosit. Cadangan besi ditentukan dengan pemeriksaan kadar ferritin dalam serum. Analisis statistik dilakukan dengan uji normalitas dengan Kolmogorov-smirnov, homogenitas dengan leven’e test, uji beda dilakukan dengan One Way Anova dan untuk mengetahui hubungan hepcidin terhadap aktivitas eritropoisis dan cadangan besi serum dilakukan dengan analisis statistik korelasi Spearman apabila data berdistribusi normal.