Peran Support Group Counseling Untuk Meningkatkan Self Awareness Pada Guru Anak Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Luar Biasa B Negeri Pembina Tingkat Nasional (SLB B PTN) Jimbaran


Oleh : Luh Kadek Pande Ary Susilawati, S.Psi, M.Psi
dibuat pada : 2016
Fakultas/Jurusan : Fakultas Kedokteran/Sarjana Psikologi

Kata Kunci :
anak berkebutuhan khusus, self awareness, support group counseling

Abstrak :
Guru memiliki peran yang sangat penting dalam proses belajar mengajar di sekolah, apalagi dengan karakteristik siswa yang memiliki kondisi khusus. Anak berkebutuhan khusus memerlukan pelayanan pendidikan khusus agar pertumbuhan dan perkembangan anak dapat optimal sesuai dengan kemampuaannya. Guru dengan anak berkebutuhan khusus memiliki tanggung jawab dan tantangan yang lebih besar sehingga perlu memiliki kecerdasan emosi yang baik, salah satunya adalah Self Awareness (kesadaran diri) agar guru mampu memahami emosi diri secara tepat sehingga mampu mengambil tindakan sesuai situasi secara konsisten. Kesadaran diri (self awareness) merupakan kecerdasan emosional sehingga guru yang memiliki kemampuan ini berarti dapat mengenali emosi dirinya secara tepat (Goleman, 1995). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Support Group Counseling dalam meningkatkan Self Awareness guru anak berkebutuhan khusus. Penelitian menggunakan metode kuantitatif desain Quasi Experiment dengan jenis Equivalent Time Samples Design atau jenis Eksperimen Seri dengan mempertimbangkan jumlah guru di sekolah SLB B PTN Jimbaran sehingga tidak dilakukan randomisasi. Pengukuran dilakukan berdasarkan satu seri pengukuran variabel tergantung terhadap satu kelompok subyek yang dikenakan perlakukan dan selanjutnya dilakukan satu seri pengukuran ulang (Latipun, 2004). Subyek akan dikumpulkan dalam satu kelompok dan diberikan perlakuan berupa support group counseling dalam beberapa sesi pertemuan, yaitu pre-test, support group counseling sebanyak 12 sesi, post-test, dan follow up. Pada akhir penelitian akan diukur tingkat Self Awareness dari kelompok guru anak berkebutuhan khusus SLB B PTN Jimbaran setelah dilakukan support group counseling dengan menggunakan analisis uji beda rata-rata satu kelompok. Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi model support kelompok bagi guru dengan anak berkebutuhan khusus di sekolah tersebut maupun guru di sekolah lain yang memiliki anak berkebutuhan khusus.