PEMANFAATAN NATA DE SOYA DARI LIMBAH CAIR TAHU SEBAGAI SUMBER EKSIPIEN SELULOSA MIKROKRISTAL TERBARUKAN MELALUI TEHNIK HIDROLISIS DENGAN ASAM KLORIDA (Studi Identifikasi Karakteristik Farmasetik)


Oleh : apt. I Gusti Ngurah Jemmy Anton Prasetia, S.Farm., M.Si.
dibuat pada : 2018
Fakultas/Jurusan : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam/Profesi Apoteker

Kata Kunci :
Limbah cair tahu, nata de soya, selulosa mikrokristal, karakteristik farmasetik

Abstrak :
Tahu merupakan makanan populer masyarakat Indonesia. Selain harganya terjangkau, tahu memiliki kandungan protein yang tinggi. Dalam proses pembuatannya, industri tahu mampu menghasilkan sekurangnya 40 cetakan tahu berukuran 18 x 18 cm dari 200 kg kedelai. Salah satu permasalahan industri tahu adalah limbah cair tahu. Dalam limbah cair tahu terkandung sekitar 2% selulosa. Pencemaran lingkungan akibat limbah cair tahu dapat diatasi dengan pengolahan limbah menjadi nata. Nata de soya merupakan suatu produk pangan yang berasal dari proses fermentasi limbah cair tahu dengan bantuan bakteri Acetobacter xylinum. Berdasarkan penelitian, pengolahan limbah cair tahu menjadi nata telah mampu meningkatkan kadar selulosa hingga mencapai 97,58%. Selain itu, selulosa yang dihasilkan memiliki tingkat kemurnian tinggi sehingga berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan selulosa mikrokristal. Selulosa mikrokristal merupakan salah satu eksipien yang banyak dimanfaatkan dalam formulasi sediaan obat di industri farmasi. Pembentukan selulosa mikrokristal dapat dilakukan melalui hidrolisis dengan asam klorida (HCl). Berdasarkan penelitian, dalam proses hidrolisis terjadi pemutusan ikatan glikosidik (?-1,4) sehingga terbentuk alfa selulosa. Semakin tinggi kadar alfa selulosa maka semakin murni selulosa mikrokristal yang dihasilkan. Selain itu, pemutusan ini dibarengi dengan pecahnya rantai polimer pada bagian amorf sehingga terbentuk kristalin. Peningkatan konsentrasi asam berpengaruh pada peningkatan laju hidrolisis. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini digunakan berbagai variasi konsentrasi HCl (0,5; 1,5; 2,5; 3,5, dan 4,5 N). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi HCl dalam proses hidrolisis terhadap karakteristik farmasetik dari selulosa mikrokristal. Karakteristik farmasetik yang diamati meliputi sifat fisik dan kimia. Sifat fisik diidentifikasi melalui identifikasi karakteristik farmasetik meliputi organoleptis, sifat alir, kelembaban, kelarutan, pH, bobot jenis, indeks Carr’s. Sedangkan sifat kimia ditinjau dari uji kadar selulosa, XRD dan SEM. Dari serangkaian pengujian diharapkan akan diperoleh informasi tentang karakteristik farmasetik selulosa mikrokristal dari limbah cair tahu sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku eksipien dalam industri farmasi.