Interaksionisme Simbolik Aparatus dan Pekerja Seks Komersial di Bali


Oleh : I Dewa Ayu Sugiarica Joni, S.Sos.,MA.
dibuat pada : 2019
Fakultas/Jurusan : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Sarjana Ilmu Komunikasi

Kata Kunci :
Interaksionisme Simbolik, Aparatus, Pekerja Seks, Bali

Abstrak :
Penelitian ini akan mendalami pola pola interaksi antara aparat keamanan formal maupun in formal dengan para pekerja seks di Bali. Penelitian menggunakan jenis kualitatif dengan metode wawancara dan observasi akan menelusuri bagaimana upaya upaya yang dilakukan pekerja seks dalam berkomunikasi untuk menegosiasikan kepentingannya dengan pihak kekuasaan yang terepresentasi dalam diri perangkat keamanan (aparatus) baik pemerintah daerah, desa adat dan lainnya. Kajian Sanders (2001) dan O'Neill (2001) dalam penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pekerja seks sangat resistensial terhadap aksi-aksi penertiban dan komunikasi menjadi senjata mereka dalam menegosiasikan aktifitas mereka dengan aparat setempat. Teori yang digunakan adalah interaksionisme simbolik dari Blumer Penelitian ini memiliki nilai strategis terutama dalam mengetahui bentuk bentuk komunikasi negosiasi pekerja seks dengan aparatus kekuasaan sehingga praktik prostitusi memang senantiasa akan menemukan bentuk barunya di masyarakat.