DETEKSI AWAL EUTROFIKASI TELUK BENOA SEBAGAI UPAYA MITIGASI HARMFUL ALGA BLOOMS (HABs)


Oleh : Dr. Ir. Yulianto Suteja, S.Kel., M.Si.
dibuat pada : 2017
Fakultas/Jurusan : Fakultas Kelautan dan Perikanan/Sarjana Ilmu Kelautan

Kata Kunci :
Eutorfikasi, mitigasi, HABs, Teluk Benoa

Abstrak :
Eutrofikasi merupakan peningkatan jumlah material organik yang disebabkan oleh peningatan nutrient di dalam suatu ekosistem perairan oleh adanya aktifitas manusia. Salah satu efek dari eutrofikasi adalah Harmful Alga Blooms (HABs). HABs merupakan peningkatan jumlah individu plankton di dalam kolom perairan yang dapat mengakibatkan kematian karena dihasilkannya racun atau menyebabkan kondisi hypoxia di ekosistem perairan. HABs juga berbahaya bagi manusia yang mengkonsumsi ikan yang mengandung racun akibat HABs. Beberapa kasus HABs dominan terjadi pada daerah teluk seperti di Teluk Jakarta dan Teluk Lampung. Tidak menutup kemungkinan bahwa daerah yang memiliki karakteristik yang sama dengan Teluk Jakarta atau Teluk lampung, memiliki potensi untuk terjadinya Eutrofikasi. Salah satu daerah teluk yang mendapat inputan nutrient yang tinggi dari sungai dan memiliki arus yang tenang adalah Teluk Benoa. Kondisi ini sangat mendukung untuk terjadinya eutrofikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas perairan, kandungan dan pola sebaran nutrient serta potensi eutrofikasi dan tingkat kesuburan Teluk Benoa. Pengukuran kualitas air dilakukan dengan cara insitu sedangkan pengukuran nutrient menggunakan metode spektrofotometri menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) 2004. Untuk mengetahui status lingkungan perairan di Teluk Benoa, dilakukan analisis terhadap kualitas fisika dan kimia air yang didapatkan selama penelitian dengan cara membandingkannya dengan nilai standar baku mutu air laut untuk biota laut KepMenLH no 51 Tahun2004.