PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERHADAP PENGGUNAAN PRODUK DERIVATIF PADA PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA


Oleh : Dr. Made Reina Candradewi, S.E., M.Sc.
dibuat pada : 2016
Fakultas/Jurusan : Fakultas Ekonomi dan Bisnis/Magister Manajemen

Kata Kunci :
Penggunaan Produk Derivatif, Kinerja Keuangan, Tata Kelola Perusahaan

Abstrak :
Penggunaan instrumen derivatif merupakan salah satu teknik untuk mengelola risiko. Saat ini perusahaan menghadapi berbagai macam risiko, seperti risiko perubahan nilai tukar mata uang, risiko perubahan tingkat bunga, risiko perubahan harga komoditas. Ketika risiko ini terjadi, perusahaan bisa mengalami kerugian yang signifikan dan yang terburuk perusahaan bisa mengalami kebangkrutan. Risiko tersebut bisa dikelola perusahaan dengan menggunakan produk derivatif, perusahaan dalam hal ini disebut melakukan hedging. Melihat risiko yang dihadapi perusahaan yang semakin saat ini, maka penggunaan produk derivatif semakin dibutuhkan oleh perusahaan. Namun, penggunaan produk derivatif di Indonesia tergolong rendah (Lantara, 2012). Oleh karena itu penelitian mengenai penggunaan produk derivatif di Indonesia sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor apa yang mempengaruhi penggunaan produk derivatif oleh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia derivatif. Penelitian ini diharapkan akan memberikan wawasan kepada perusahaan dalam menggunakan produk derivatif sebagai instrumen manajemen risiko. Selain itu, penelitian ini diharapkan akan memperkaya khasanah keilmuan mengenai manajemen risiko, khususnya pada penggunaan produk derivatif. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI. Teknik penentuan sampel yaitu dengan purposive sampling method. Perusahaan-perusahaan yang termasuk ke dalam sampel penelitian ini adalah perusahaan yang menggunakan derivatif dan memiliki data mengenai total value of derivatives. Penelitian ini diharapkan mampu menutupi celah (gaps) yang terdapat di literatur terkait pengembangan faktor determinasi yang mempengaruhi penggunaan produk derivatif yang masih jarang dilakukan pada konteks negara berkembang. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat membantu para praktisi untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan manajemen risiko, khususnya penggunaan produk derivatif.