Analisis Karakter Lanskap Permukiman berdasarkan Kemiringan Lereng: Studi Kasus di Kabupaten Badung, Bali


Oleh : Anak Agung Keswari Krisnandika,S.P.,M.Si
dibuat pada : 2018
Fakultas/Jurusan : Fakultas Pertanian/Sarjana Arsitektur Lanskap

Kata Kunci :
permukiman, kemiringan lereng, Badung, karakter lanskap, SIG

Abstrak :
Kabupaten Badung memiliki tingkat kepadatan penduduk tertinggi di Bali yaitu 643,5 ribu jiwa pada tahun 2017. Daerah di kabupaten ini tersebar melintang dari utara ke selatan pulau bali sehingga memiliki tingkat kemiringan lereng yang beragam (0 - >40%). Tingginya tingkat kepadatan penduduk di Kabupaten Badung diduga sejalan dengan tingkat konversi lahan menjadi kawasan permukiman. Kawasan permukiman umumnya merupakan daerah dengan tingkat kemiringan datar sampai bergelombang (0-25%), namun dengan tingginya kebutuhan akan permukiman sangat mungkin terdapat permukiman pada kemiringan lereng lebih dari 25%. Tujuan dari penelitian ini pertama adalah untuk mendapatkan peta pola sebaran permukiman di Kabupaten Badung berdasarkan lima kelas kemiringan lereng. Peta ini nantinya juga dapat digunakan untuk evaluasi kesesuaian lahan permukiman di Kabupaten Badung dan sebagai salah satu acuan untuk pengambilan kebijakan zonasi wilayah, namun tujuan dari penelitian ini dibatasi hanya sampai mendapatkan peta pola sebaran permukiman di Kabupaten Badung berdasarkan lima kelas kemiringan lereng. Peta pola sebaran permukiman pada penelitian ini akan digunakan untuk menentukan pola dan lokasi permukiman yang dapat mewakili karakter lanskap permukiman pada tiap kategori kemiringan lereng. Karakter lanskap di suatu daerah perlu diketahui untuk kepentingan konservasi, penataan kawasan, pengembangan wilayah serta keberlanjutan daya dukung kawasan di daerah tersebut. Sehingga tujuan kedua dari penelitian ini adalah untuk menganalisis karakter lanskap permukiman sesuai kategori kemiringan lereng di Kabupaten Badung. Sebaran pola permukiman di lima kelas kemiringan lereng akan diperoleh dengan cara menginput data hasil penginderaan jauh untuk dianalisis menggunakan SIG (analisis spasial). Peta sebaran permukiman akan diperoleh menggunakan pendekatan neighbourhood, sementara metode Triangulated Irregular Network (TIN) akan digunakan untuk menghasilkan tiga dimensi dari topografi Kabupaten Badung. Metode survey kemudian digunakan untuk mendapatkan data-data primer terkait karakter lanskap permukiman di masing-masing kelas kemiringan lereng. Analisis deskriptif selanjutnya akan digunakan untuk merangkum keseluruhan peta dan data yang akan diperoleh pada penelitian ini.