Struktur Komunitas Ekosistem Lamun Pada Daerah Intertidal Di Pantai Sanur, Sindhu, dan Semawang Yang Dimanfaatkan Untuk Wisata Bahari


Oleh : Made Ayu Pratiwi, S.Pi., M.Si.
dibuat pada : 2016
Fakultas/Jurusan : Fakultas Kelautan dan Perikanan/Sarjana Manajemen Sumber Daya Perairan

Kata Kunci :
Ekosistem Lamun, Struktur Komunitas, Wisata Bahari

Abstrak :
Ekosistem pesisir merupakan ekosistem yang selain mimiliki potensi ekologi yang beranekaragam juga dapat dimanfaatkan dalam segi ekonomi. Potensi Ekosistem pesisir diantaranya yaitu Terumbu karang, padang lamun, dan mangrove serta flora dan fauna didalamnya. Ekosistem lamun merupakan salah satu ekosistem pesisir yang sangat unik karena tumbuhan lamun dapat hidup dengan baik dalam kondisi salinitas tinggi. Lamun di Pulau Bali banyak dimanfaatkan untuk kegiatan wisata bahari. Salah satu lokasi wisata bahari yang memanfaatkan keindahan ekosistem lamun di Bali yaitu pada Pantai Sanur, Sindhu, dan Semawang yang terletak di Denpasar. Pemanfaatan ekosisten lamun untuk kegiatan wisata bahari akan memberikan pengaruh terhadap struktur komunitas lamun dan biota asosiasinya. Oleh karena itu, diperlukan suatu penelitian dengan judul “Struktur Komunitas Ekosistem Lamun Pada Daerah Intertidal Di Pantai Sanur, Sindhu, dan Semawang Yang Dimanfaatkan Untuk Wisata Bahari”, agar dapat mengetahui dampal wisata bahari terhadap struktur komunitas ekosistem lamun. Penelitian ini akan dilaksanakan selamat enam bulan dan pengambilan sampel dilakukan sebanyak 3 kali setiap 2 bulan. Sampel akan diambil pada daerah intertidal di tiga lokasi penelitian yaitu pada Pantai Sanur, Pantai Sindhu, dan Pantai Semawang. Pengumpulan data dilakukan secara langsung dengan menggunakan metode transek kuadrat. Parameter yang akan diamati dalam penelitian yaitu kualitas perairan, ekosistem lamun, biota sosiasi lamun, dan kondisi sosial ekonomi wisatawan.